Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamping di Pantai Nampu Wonogiri, Mahasiswa S3 UNAIR Asal Afrika Meninggal Dunia

Kompas.com - 30/12/2020, 11:03 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa doktoral UNAIR Surabaya asal Madagaskar, Afrika, Jean Jacques Fanina (39) dilaporkan meninggal dunia saat kamping di Pantai Nampu, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Minggu (27/12/2020).

Diduga, Jean Jacques Fanina (39) meninggal lantaran sakit saat berlibur bersama teman-temannya di pantai selatan di wilayah Kabupaten Wonogiri.

Camat Paranggupito Sulistyani membenarkan meninggalnya pria asal Madagaskar, Afrika Timur yang aktif sebagai mahasiswa S3 Unair Surabaya.

Menurut Sulistyani, seluruh pintu masuk wisata Pantai Nampu sudah ditutup sesuai instruksi Bupati Wonogiri.

Hanya saja, rombongan terdiri enam mahasiswa asal Madagaskar dan satu warga Indonesia itu nekat masuk melalui jalan alternatif.

Baca juga: Menolak Diajak Berhubungan Badan, Wanita di Wonogiri Dibacok Oknum PNS hingga Tewas

Dia merasa heran rombongan mahasiswa asal Madagaskar itu berkemah di Pantai Nampu.

Padahal, di antara rombongan itu tidak ada satupun warga asli Wonogiri.

Sulistyani mengatakan, petaka yang menimpa mahasiswa asal Madagaskar bermula saat rombongan beranggotakan tujuh orang masuk ke lokasi Pantai Nampu, Sabtu (26/12/2020) siang.

Setibanya di lokasi, mereka mendirikan tenda di Pantai Nampu.

Petugas sudah berusaha meminta agar rombongan itu segera meninggalkan pantai, namun mereka masuk ke pantai melalui jalur alternatif dan nekat kamping.

Sebelum masuk pantai, korban sempat mengeluh kepada temannya mengalami sakit perut.

“Tapi anak-anak muda itu tetap nekat mendirikan tenda dan main bola di pantai sampai sore,” ungkap Sulistyani saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/12/2020).

Baca juga: Jadi Penyumbang Kasus Corona Terbanyak, Hajatan Dilarang di Wonogiri

Setelah kecapekan bermain bola pantai, rombongan tidur di dalam tenda hingga pagi hari.

Pada Minggu (27/12/2020) pagi, saat teman-temannya sudah bangun, korban masih terlihat tidur di dalam tenda.

Rekan-rekanya mengira korban masih sementara tidur lantaran kelelahan bermain sepak bola pantai kemarin.

Rekan-rekan korban kembali bermain di pantai dan dilanjutkan sarapan.

“Sekitar pukul 09.00 pagi teman-temannya mulai curiga karena korban belum juga bangun,” kata Sulisyani.

Saat dibangunkan rekannya, kondisi tubuh korban sudah melemah dan kaku.

Beberapa bagian tubuh korban tampak membiru dan menghitam.

Melihat kondisi korban yang melemah, rekan-rekannya meminta pertolongan kepada penduduk setempat.

Hanya saja, banyak penduduk khawatir korban sakit karena terinfeksi Covid-19.

Tak berapa lama kemudian, ada satu warga sekitar pantai yang membantu menolong korban.

Namun, kondisi korban makin melemah dengan kondisi tubuh kaku dan badannya membiru.

Dua jam kemudian, seorang warga meneleponnya memberitahu kejadian yang menimpa mahasiswa tersebut.

Warga memintanya untuk segera melapor ke polisi dan puskesmas terdekat.

Setelah tim kepolisian dan medis tiba di lokasi kejadian, korban sudah tidak bisa tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Jenazah korban sempat dibawa ke RSUD Maguan Husada Pracimantoro untuk dilakukan pemeriksaan.

“Senin malam (28/12/2020), jenazah korban diambil pihak RSUD dr. Soetomo dibawa ke Surabaya,” kata Sulistyani.

Sulistyani mengatakan, jenazah sudah diambil keluarganya di RSUD dr. Soetomo Surabaya untuk dibawa pulang ke negaranya.

Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti kematian korban.

Pasalnya, hasil otopsi belum diketahui sampai saat ini.

Korban diduga meninggal dunia karena sengatan kalajengking dan ubur-ubur.

Sebab, pantai wilayah selatan Kabupaten Wonogiri itu masih banyak dijumpai hewan beracun seperti kalajengking dan ubur-ubur.

Terlebih, kata dia, rombongan mahasiswa itu mendirikan tiga tenda namun tanpa alas tikar.

“Warga setempat menyebut masih banyak hewan seperti kalajengking, ubur-ubur dan binatang beracun,” kata Sulistyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com