BANDUNG, KOMPAS.com- Ketua Yayasan Daarut Tauhid (DT), Gatot Kunta Kumara mengatakan, tak ada kebijakan yang berubah setelah pimpinan pondok pesantren itu, Kiai Haji Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym, dinyatakan positif Covid-19.
Sebab, sejak 14 Maret 2020 atau 10 bulan yang lalu, tidak ada lagi kegiatan di Pondok Pesantren DT. Seluruh kegiatan belajar mengajar sudah dilakukan secara online.
"Jadi saat Aa terkena Covid-19 kemarin, kegiatan sudah via online dari jauh hari," ucap Gatot saat dihubungi Rabu (30/12/2020).
Baca juga: Sebelum Positif Covid-19, Aa Gym Merasa Kurang Fit dan Dinyatakan Nonreaktif Saat Rapid Test
Pondok Pesantren DT hanya membuka layanan yang bersifat darurat seperti petugas piket, bank, layanan simpan pinjam, dan toko yang menyediakan kebutuhan pokok.
Gatot pun meminta masyarakat untuk mendoakan kesembuhan Aa Gym.
Sebelumnya, Aa Gym menceritakan kronologi bagaimana dia bisa dinyatakan Covid-19.
Video tersebut disiarkan dalam Kajian MQ Pagi, Selasa (29/12/2020) pukul 05.02 WIB.
"Alhamdulillah sesudah di-swab kemarin di RS Dustira, hasilnya positif. Alhamdulillah berarti harus karantina," ujar Aa Gym memulai videonya.
"Ini hasilnya masih bagus (98 saturasi oksigen-82 denyut nadi) dan suhu tubuh masih bagus 36,3, alhamdulillah," tambah dia.
Baca juga: Aa Gym Positif Covid-19, Alami Gejala Batuk dan Pusing
Aa Gym kemudian merunut kegiatannya selama sepekan terakhir. Pada Rabu (23/12/2020), ia melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bandung selama lima jam.
Kemudian pada Rabu malam, ia camping di Eco 2 (pesantren miliknya). Pada Kamis (24/12/2020) pagi, ia masih berenang dan bekerja dari Eco 2.
Pada Jumat (25/12/2020) pagi, ia bersepeda ringan dan jumatan di halaman Masjid Salman ITB yang sepi. Di sana ia mengaku tidak kontak dengan siapa pun.