Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Berlaku Bawa Surat Swab Negatif, Tetap Karantina!"

Kompas.com - 09/12/2020, 05:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo kembali membuka rumah karantina bagi pemudik yang masuk Solo selama masa libur akhir tahun.

Tak main-main, Rudy, sapaan akrabnya, menegaskan karantina diterapkan bagi seluruh pemudik.

Bahkan pemudik yang sudah membawa hasil swab test negatif tetap wajib masuk rumah karantina di Solo Technopark

"Tidak berlaku bawa surat rapid atau swab negatif, tetap karantina," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Selasa (8/12/2020).

Baca juga: Hasil Swab Negatif Covid-19, Walkot Solo Rudy Langsung Tinjau Rumah Karantina Pemudik

Bisa tertular di jalan

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
Rudy memiliki alasan mengapa surat hasil rapid test dan swab test tidak berlaku.

Menurutnya pemudik masih bisa tertular Covid-19 saat perjalanan menuju Kota Solo, apalagi bagi penumpang kendaraan umum.

"Nanti kalau di jalan masih kena virusnya," ujar dia.

Sehingga surat hasil swab test yang menyatakan negatif tidak menjamin pemudik tidak bisa menularkan Covid-19.

Baca juga: 2 Pejabat Pemkot Solo Positif Covid-19, Rudy dan Sekda Jalani Tes Swab

 

Bentang Vastenburg Solo, Jawa Tengah akan dijadikan rumah karantina bagi pemudik yang nekat pulang pada libur panjang akhir tahun 2020.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Bentang Vastenburg Solo, Jawa Tengah akan dijadikan rumah karantina bagi pemudik yang nekat pulang pada libur panjang akhir tahun 2020.
Pindah ke Solo Technopark

Rudy batal menggunakan Benteng Vastenburg.sebagai rumah karantina.

Alasannya, akses masuk menuju Benteng Vastenburg mengalami kerusakan.

Hal tersebut membahayakan petugas maupun pemudik yang masuk ke benteng peninggalan Belanda itu.

Untuk memperbaikinya akan membutuhkan waktu lama mengingat Benteng Vastenburg adalah cagar budaya.

Sebagai gantinya, digunakan Solo Technopark yang terletak di sisi timur Kota Solo. Tempat itu mampu menampung sedikitnya 60 orang.

Baca juga: Bermula 8 Siswa SMK Batuk dan Anosmia, Terbongkar 179 Siswa Positif Covid-19

Benteng untuk pelanggar prokes

Ilustrasi penggunaan masker, masker berkatupShutterstock Ilustrasi penggunaan masker, masker berkatup
Meski demikian, Benteng Vastenburg tetap disiapkan untuk pelanggar protokol kesehatan.

Warga yang terjaring operasi karena tak mengenakan masker atau berkerumun akan dikarantina sehari di Benteng Vastenburg.

Mereka juga diminta membersihkan parit di sekeliling benteng.

"Tenda tetap kita pasang di sana. Fungsi tenda untuk berteduh pada saat istirahat makan. Itu yang kita siapkan untuk karantina sehari bagi masyarakat yang melanggar prokes," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com