Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Hilangnya Sepeda Legendaris Milik Tarwi, Dicuri di Surabaya dan Dijual Rp 12 Juta di Solo

Kompas.com - 12/11/2020, 09:35 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah sepeda balap mereka United Sterling oranye miliki Tarwi, mantan atlet dan pelatih balap sepeda dicuri di rumahnya di Surabaya pada Jumat (6/11/2020).

Setelah dilacak, sepeda balap legendaris milik Tarwi ternyata dijual di toko online di Solo dengan harga Rp 12 juta.

"Ada teman yang memberi tahu jika sepeda bapak yang hilang dipromosikan lewat Facebook," kata Ony Cristiana Dewi Putri, salah satu putri Tarwi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu siang.

Rabu (11/11/2020) pagi, ditemani putra keduanya Budi Iswantoro, Tarwi langsung menuju ke Solo. Saat mengambil sepeda, Tarwi membawa surat laporan kehilangan dari Polsek Wonokromo.

Baca juga: Cerita Tarwi, Mantan Atlet Balap Kehilangan Sepeda di Surabaya, Ditemukan Dijual Online

Menuruy Ony, pemilik toko sepeda online di Solo itu memberikan sepeda United Sterling secara sukarela kepada Tarwi.

"Tapi sebelumnya kami sudah kasih uang muka tanda jadi agar sepeda tidak dijual ke orang lain," terang dia.

Pemilik toko mengatakan sepeda itu ia beli dari warga Surabaya dan dikirim ke Solo menggunakan paket beberapa hari lalu.

Baca juga: Fakta Sepeda Legendaris Tarwi Hilang Dicuri, Pernah Digunakan Gowes 1.100 Km Saat Pemilik Berusia 79 Tahun

Dapat penghargaan di Hari Pahlawan

 Upacara Pembukaan ( Opening Ceremony ) Ganefo I di Gelora Bung Karno, Senayan tgl 10 November 1963Dok. Kompas Upacara Pembukaan ( Opening Ceremony ) Ganefo I di Gelora Bung Karno, Senayan tgl 10 November 1963
Pada 10 November 2020, tepat di Hari Pahlawan, Tarwi mendapat penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim sebagai Pahlawan Olahraga.

Pensiunan ASN Pemkot Surabaya tersebut tercatat sebagai atlet balap sepeda berprestasi. Ia mengkoleksi puluhan penghargaan, sejak 1962 hingga 2012.

Selain itu Tarwi juga pernah berlaga di Asean Games VI Bangkok pada 1970, Tour de Jelajah Malaysia pada 1975, hingga meraih medali emas beregu di Ganefo Asia Phnom Penh pada 1966.

Ia meraih emas bersama teman seperjuangannya seperti Sapari dan Theo Gunawan.

Baca juga: Sepeda Bersejarah Milik Tarwi Dicuri, Pernah Dipakai Gowes Surabaya-Jakarta Saat Berusia 79 Tahun

Tarwi juga tercatat pernah menjadi pelatih tim balap sepeda pada event balap sepeda internasional seperti Tour de Langkawi dan Tour de Marlboro Filipina pada 1977, Tour de Brunei 2005.

Dia juga tercatat pernah menjadi pelatih di sejumlah tim balap sepeda seperti Gilas Club Surabaya, dan CCC Surabaya.

Selain Tarwi, ada 7 mantan atlet yang juga mendapatkan apresiasi dan penghargaan yang sama yakni Yusuf Ekodono (sepakbola), Wongso Suseno dan Sodik Pamungkas (tinju), Soepardji (anggar), Pranoto (pencak silat), Musiamin dan Agus Setiawan (atletik).

Baca juga: Pengakuan Pencuri Sepeda di Asrama TNI Bandung: Uangnya Buat Main Game Online

Sepeda legendaris

Ilustrasi sepedaRyan McVay Ilustrasi sepeda
Sepeda milik Tarwi yang sempat hilang memiliki sejarah penting di kehdupan pria berusia 79 tahun itu.

Pada tahun 2002, Tarwi menggunakan sepada itu gowes dari Surabaya ke Jakarta Kala itu Tarwi berangkat dari Surabaya setelah shalat Shubuh.

Empat hari kemudian, ia baru mengabari keluarganya jika sudah sampai Jakarta dengan bersepeda.

Sebelum ke Jakarta, mantan atlet dan pelatih balap sepeda yang populer di era 1970-an itu tak pernah memberitahukan rencana tersebut ke keluarganya.

Pada September 2020, Tarwi yang berusia 79 tahun kembali mengulang capaiannya di kegiatan Tour de Jawa 1.100 Km is Back.

Baca juga: Komplotan Pencuri Sepeda Ditangkap Saat Mau Jual Curiannya

Ia mulai bersepeda dari Universitas Negeri Surabaya, Lidah Wetan ke Jakarta dan menempuh jarak 1.100 Km pada 17-26 September 2020.

Ony Cristiana Dewi, anak dari Tarwi mengatakan jika pihak keluarga sangat menyesalkan pencurian sepeda legendaris itu.

Apalagi pada Sabtu (7/11/02020) sepeda tersebut rencananya akan digunakan untuk menjajal Vortual Challange dengan Zwift Indonesia.

Sepeda Legendaris milik Tarwi itu rencananya sempat ingin dibeli Jakpro untuk dimuseumkan di Jakarta International Velodrome.

Baca juga: Spesialis Pencuri Sepeda di Perumahan di Tangsel Ditangkap Setelah 17 Kali Beraksi

Namun karena Tarwi masih menyukainya, tawaran Jakpro selaku pengelola Jakarta International Velodrome untuk sementara ditolaknya.

Jika dirunut ke belakang, ini merupakan kehilangan sepeda yang ke-14 kalinya di rumah yang sama.

Agaknya pencuri yang beraksi paham betul bahwa sepeda adalah benda paling berharga yang mudah dibawa kabur dari rumah yang sudah ditempati Tarwi dan keluarga selama puluhan tahun tersebut.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor: Robertus Belarminus, Rachmawati, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com