Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kesembuhan Pasien Corona di Jambi Meningkat

Kompas.com - 10/11/2020, 11:43 WIB
Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


JAMBI, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jambi Johansyah menuturkan, jumlah pasien corona yang sembuh terus mengalami peningkatan selama sepekan terakhir.

Pasien sembuh rata-rata setelah mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit.

Total pasien sembuh mencapai 780 orang.

"Tingkat kesembuhan cukup baik ya, hampir 60 persen," kata Johansyah melalui sambungan telepon, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: 8 Tahun Hilang, Motor Ujang Akhirnya Kembali

Ia mengatakan, jumlah kasus Covid-19 di Jambi sebanyak 1.362.

Untuk saat ini, total pasien meninggal dunia di Jambi sebanyak 24 orang.

Mayoritas pasien meninggal karena daya tahan tubuh lemah dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jambi Deri Mulyadi menuturkan, kunci pada kesembuhan pasien Covid-19 adalah daya tubuh pasien yang menguat.

Dengan demikian, menurut Deri, kesembuhan pasien Covid-19 bukanlah fenomena luar biasa.

Apabila pasien telah mendapatkan perawatan intensif dan terkontrol, maka daya tahan tubuhnya akan menguat.

Baca juga: Video Ibu Hamil Ditandu karena Jalan Rusak, Begini Kondisi Jalannya Setelah Viral

Meskipun sembuh, menurut Dery, tidak ada jaminan pasien tidak kembali tertular virus.

 

Untuk itu, tetap dibutuhkan vaksin supaya menghentikan penularan secara luas dan permanen.

Menurut Deri, saat berada di rumah sakit, pasien Covid-19 akan diberikan obat antivirus dan antiinflamasi.

Hal ini menekan perkembangan virus agar tidak semakin kuat.

"Yang diberikan dokter di rumah sakit itu bukan obat Covid-19 secara khusus ya. Tapi obat yang bisa menekan perkembangan virus," kata Dery melalui sambungan telepon.

Deri mengatakan, pengobatan yang diterima pasien positif virus corona bisa berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan dan gejala yang muncul di pasien tersebut.

Namun, selama dirawat di rumah sakit, pasien akan menjalani serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Dengan demikian, tim dokter dapat mengetahui kemungkinan penyakit penyerta pada tubuh pasien, seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit paru lainnya seperti TBC.

Sementara itu, pada kasus yang parah, dokter akan melakukan pemantauan intensif, memberi terapi cairan atau infus, dan oksigen tambahan sesuai dengan kondisi pasien.

Jika pasien mengalami gagal napas, maka tim dokter akan melakukan intubasi atau pemasangan alat bantu napas.

Ada banyak obat yang diberikan ke pasien seperti Oseltamivir, Aluvia, Ritonavir, dan Hydroxychloroquine. Semua itu menyesuaikan dengan kondisi pasien.

Selain itu, diberikan vitamin dengan dosis tinggi.

Ini bagian dari mencegah perkembangan virus dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com