Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bapak Kapolri, Bapak Presiden, Sekolah Kami Dirusak Oknum Tak Bertanggung Jawab"

Kompas.com - 08/11/2020, 06:40 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Sekolah Dasar (SD) Taruna Islam di Jalan Melur Indah, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, dirusak hingga dirobohkan.

Pelaku diduga adalah beberapa orang yang masih satu keluarga.

Saat perusakan dilakukan, guru-guru sempat merekam kejadian itu.

Melalui video itu mereka juga meminta bantuan kepada Kapolri Jenderal Idham Aziz dan Presiden Joko Widodo.

"Kepada Bapak Kapolri, Bapak Presiden, kami mohon dengan sangat untuk membantu menyelesaikan masalah di sekolah kami. Sekolah kami telah dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan diduga A dan N," ucap salah seorang guru perempuan dalam video itu.

Guru tersebut mengaku sampai ketakutan atas kondisi ini.

"Tolonglah kami, Pak, bantulah kami menyelesaikan masalah ini. Karena, kami semua sudah sangat ketakutan dengan kondisi ini. Kami memohon sangat kepada bapak untuk membantu kami," imbuhnya.

Baca juga: Diklaim Berdiri di Atas Tanah Mereka, Keluarga Ini Robohkan Tembok Sekolah dan Aniaya Penjaganya

Pelaku empat orang

Ilustrasi palu.Shutterstock Ilustrasi palu.
Perusakan tersebut dilakukan oleh empat orang yang masih satu keluarga, yakni AL, EK, RY dan AM.

Tampak dalam video, seorang pria tengah merobohkan tembok dengan martil.

Pelaku juga telah mencoreti sebagian dinding sekolahan dengan tulisan "ilegal" dan "tanah kami".

Penjaga sekolah yang ingin mencegah aksi perusakan itu justru menjadi korban penganiayaan.

Pendiri Yayasan Taruna Islam Supriyadi membenarkan video tersebut.

"Iya, guru sengaja memvideokan saat tembok sekolah kami dirobohkan. Biar orang tahu kalau sekolah kami dirusak orang yang tidak bertanggung jawab," kata Supriyadi saat diwawancarai wartawan, Sabtu (7/11/2020).

Baca juga: SD Dirusak Satu Keluarga, Video Guru Minta Tolong ke Presiden Viral

 

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Hancurkan dengan palu, diklaim berdiri di atas tanah mereka

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (31/10/2020).

Empat orang yang masih satu keluarga melakukan perusakan bangunan sebuah sekolah dasar dengan menggunakan palu.

Mereka adalah AL, EK, RY dan AM.

Keluarga tersebut tak terima lantaran merasa bangunan SD tersebut berdiri di atas tanah milik keluarga mereka.

"Keempat tersangka ini masih satu keluarga. Mereka secara bersama-sama merobohkan bangunan tembok SD Taruna Islam di Jalan Cemara Indah, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru," kata Nandang kepada wartawan saat konferensi pers di Polresta Pekanbaru, Jumat (6/11/2020) sore.

Seorang penjaga sekolah yang menyadari tindakan mereka melarang para tersangka merobohkan tembok.

Baca juga: Derita Orangtua yang Kehilangan 3 Anak Mereka Secara Misterius: Kami Cari dari Pagi sampai Malam

Namun, para pelaku malah menganiaya penjaga tersebut lantaran tak terima ditegur.

Perusakan bahkan berlanjut hingga hari-hari berikutnya.

Saat polisi mendatangi lokasi pada Rabu (4/11/2020) pagi, para pelaku masih terus merusak bangunan.

"Dan ternyata, sebelum anggota datang ke lokasi kejadian, para tersangka masih melakukan perusakan," ujar dia.

Polisi pun menangkap dan membawa mereka ke Polresta Pekanbaru.

Menyusul kejadian itu, polisi telah menetapkan empat orang yakni AL, EK, RY dan AM sebagai tersangka dengan barang bukti palu dan beberapa material tembok sekolah yang dirobohkan.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor : Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com