Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri 3 Anak Hilang di Langkat Belum Juga Terselesaikan, Keluarga Heran Mereka "Sirna" Begitu Saja...

Kompas.com - 06/11/2020, 19:22 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

MEDAN, KOMPAS.com - Kehilangan anak secara misterius, di areal perkebunan di Dusun VI Pulka, Desa Namanjahe, Kecamatan Salapian, Langkat, membuat kehidupan keluarga Alamsyah Saputra (41) berubah.

Selama 3 pekan dia terus mencari bersama polisi dan sejumlah relawan, tanpa kenal waktu. Upayanya belum membuahkan hasil. 

Sebelum berkomunikasi dengan Alamsyah, sambungan telepon diangkat oleh sang istri, Masdiani.

Dikarenakan sinyal buruk dan menangis, telepon diberikan ke Alamsyah. Menurut Alsyah, istrinya tak tahan ketika ditanya mengenai anaknya sehingga menangis sedih. 

Baca juga: 3 Anak Hilang Misterius di Langkat, Polisi Turunkan Anjing Pelacak

Keluarga bingung bagaimana 3 anak "sirna" begitu saja...

Dikatakannya, pencarian terhadap anaknya bernama Zahra dan juga Nizam serta Yogi, yang kesemuanya masih berusia 7 tahun, dilakukan secara marathon. Dari pagi hingga malam. 

"Sejak subuh tadi, saya, warga, relawan bersama dengan Kapolsek Salapian, Pak Sutrisno beserta jajarannya mencari menyusuri parit hingga kolam sejauh 2 km," katanya, Jumat (6/11/2020). 

Dikatakannya, seluruh keluarga bingung bagaimana 3 orang anak sekaligus hilang tanpa jejak, dia menyebutnya 'sirna begitu saja'.

Baca juga: Update 10 Hari Pencarian 3 Anak yang Hilang Misterius di Langkat

 

Di lokasi terakhir kali, yakni di sekitar Beko yang mengorek parit dan menjadi tontonan anak-anak saat itu, tidak ada tanda-tanda apapun. 

Korekan parit beko tersebut juga sudah dikorek lagi, namun tak ada hasil. Begitupun operator beko sudah diperiksa Polres Langkat.

"Kemana-mana sudah dicari. Semua kerja keras, keluarga, Polres Langkat dan Polsek Salapian, warga, relawan, terus mencari dari pagi sampai malam," katanya.

Baca juga: Anak Hilang di Tasikmalaya, Ayah Cari ke Bandung Sambil Jualan Bakso, Bertemu berkat Facebook

Anak bermain sejak jam 7 pagi

Dijelaskannya, anaknya sudah pergi bermain-main dengan teman-temannya sejak pukul 7 pagi. Seperti biasa, anaknya pergi membawa handphone ke rumah tetangganya yang miliki WiFi.

Saat itu, anak-anak tersebut mengetahui ada beko yang sedang mengorek parit, langsung lari melihatnya. 

"Bahkan anak saya  juga sempat memvideokan beko itu ngorek parit perkebunan. Sekitar jam 10, anak saya ini pulang letak HP langsung pergi lagi nengok beko itu," katanya. 

 

Biasanya, anaknya pulang main-main pukul 11.00 WIB untuk istirahat dan makan siang lalu pergi lagi.

Namun hari itu, Minggu (18/10/2020), anaknya dan 2 temannya tak lagi pulang ke rumah.

"Jam makan siang tak pulang, makanya mamaknya kebingungan kecarian. Langsung lah rame-rame nyari," katanya. 

 

Anak bungsu harapan keluarga

Alamsyah menambahkan, Zahra adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Dia adalah satu-satunya anak perempuan yang menjadi harapan keluarga. Menurutnya, kepergiannya tanpa jejak hingga saat ini meninggalkan kesedihan di dalam rumahnya. 

Pekerjaannya yang serabutan, praktis tak bisa dilakukannya lagi karena tenaga, waktu dan pikirannya adalah untuk menemukan anaknya yang hilang. Menurutnya yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana menemukan anaknya. 

"Saya pun tak tahu bagaimana. Tidak ada penghasilan, tapi ada orang-orang yang berbaik hati datang memberi sesuatu untuk beli beras dan segala macam," katanya. 

Tak beda dengan Sarkim, ayah dari Nizam. Setiap hari yang dilakukan adalah mencari anak. Nizam adalah anaknya yang pertama.

Adik Nizam, laki-laki, yang selama ini selalu bersama abangnya, pun bersedih. Umur mereka hanya berbeda 1 tahun. Beberapa kali menanyakan keberadaan Abangnya kepadanya. 

"Tapi apa daya. Kita pun masih mencari di mana dia. Pencarian sampai sekarang masih dilakukan. Cuman gitu tak ada hasilnya juga," katanya. 

6-9 anak yang bermain, 3 tak pulang ke rumah

Menurutnya, terakhir kali anaknya itu bermain dengan anak-anak lainnya. Sekitar 6-9 orang. Di antara mereka, hanya 3 anak yang tak pulang ke rumah.

Di tempat terakhir anak-anak hilang itu, sempat ada orang yang mengajak mereka pulang ke rumah namun tidak mau karena masih nonton beko.

"Anak saya ini pergi main jam 9. Sempat lah sarapan. Siang tak pulang, belum makan siang. Tapi sempat balik ke rumah, tanpa pamit langsung ke tempat beko itu. Satu yang kami inginkan anak saya diketemukan," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, 3 orang anak berusia 7 tahun hilang di areal perkebunan di Dusun VI Pulka, Desa Namanjahe, Kecamatan Salapian, Langkat pada Minggu (18/10/2020). Polres Langkat dan Polsek Salapian terus melakukan pencarian hingga menurunkan anjing pelacak. 

Hingga kini Polres Langkat, Polsek Salapian bersama warga dan relawan masih melakukan pencarian. Hari ini sudah memasuki hari ke 19 sejak ketiganya tidak pulang ke rumah. Pencarian belum membuahkan hasil.

"Kami dari kepolisian proses masih terus melakukan penyelidikan. Pencarian terus dilakukan," ujar Kapolsek Salapian, Iptu Sutrisno ketika dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (5/11/2020). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com