Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Ikan Cupang yang Jadi Hobi Sekaligus Bisnis Menguntungkan

Kompas.com - 30/10/2020, 19:41 WIB
Teguh Pribadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Ikan Cupang mendadak populer di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Selain disukai semua kalangan usia sebagai hobi, ikan tersebut menjadi bisnis yang menguntungkan selama pandemi Covid-19 di Kota Pematangsiantar.

Jack, seorang penghobi membudidayakan ikan cupang hias berbagai jenis di rumahnya di Jalan Majapahit, Kelururahan Melayu, Kota Pematangsiantar.

Baca juga: 88 Genetical Farm, Pencetak Ikan Cupang Kontes Standar Internasional

Di ruang tamu rumahnya yang sederhana, ikan cupang hias tersebut dijejerkan dalam wadah berbahan kaca dan toples dengan susunan rapi di atas rak.

Di bawah rak tersebut, terdapat beberapa ekor anak ikan cupang dalam wadah styrofoam.

Beberapa ekor ikan lainnya ditempatkan di samping pintu depan rumah.

Jack mengaku bisnis cupang ini dia rintis baru selama satu tahun.

Meski begitu, namanya kini terkenal sebagai peternak ikan cupang hias di Pematangsiantar.

Selain itu, pemasaran bisnis ikan cupang miliknya kini tembus ke luar Pulau Sumatera, sampai ke Pontianak, Kalimantan Barat.

"Kalau sekarang yang lagi tren di pasaran jenis cupang multi colour dan nemo," kata Jack saat ditemui di rumahnya, sembari mengepak pesanan ikan cupang yang bakal dikirim ke luar Pulau Sumatera, Jumat (30/10/2020).

Baca juga: Omzet Terpukul Pandemi, Pengusaha Minuman Ini Banting Setir Jual Ikan Cupang

Cupang hias hasil ternak Jack dibandrol mulai harga Rp 150.000 per ekor.

Di antara ikan-ikan tersebut ada yang sukses memenangkan kontes ikan cupang skala lokal dan regional.

Selama pandemi Covid-19, Jack menjual ikan ikannya lewat media sosial Facebook.

Menurut Jack, pembelian ikan secara online lebih banyak dibandingkan menjual secara konvensional.

"Kalau air, untuk ikan ikan ini dari air sumur bor. Untuk pakannya jentik nyamuk, artemia dan kutu air. Kalau pelet ikan aku enggak kasih, karena bisa menghambat pertumbuhan," kata dia.

Hobi dan kontes

Jumlah penghobi ikan cupang hias di Kota Pematangsiantar kian bertambah.

Pada 25 Oktober 2020 lalu, ratusan orang peserta mengikuti kontes ikan cupang yang diselenggarakan di Jalan Rahkuta Sembiring, Kecamatan Siantar Martoba.

Para penghobi ikan cupang ini dari semua kalangan usia dan datang dari beberapa daerah.

Ini merupakan kontes cupang hias perdana selama masa pandemi Covid-19 melanda Kota Pematangsiantar.

Dana, salah seorang peserta kontes mengatakan, kembang biak cupang mudah dilakukan.

Selain itu, harga jual di pasaran cukup tinggi.

Menurut pria yang tinggal di Jalan Jawa, Kota Pematangsiantar ini, selain menyatukan para penghobi, kegiatan seperti kontes ikan cupang dapat memengaruhi harga jual bila berhasil masuk nominasi.

"Hadiah dari kontes memang tak seberapa, tapi penghargaan buat ikan bisa membuat harga jual ikan lebih tinggi," ucap Dana yang belum lama beternak ikan cupang di rumahnya.

Firman Simatupang seorang pedagang ikan cupang di kios Jalan Kartini Kota Pematangsiantar juga mengakui permintaan pasar untuk ikan cupang semakin meningkat.

Di masa pandemi Covid-19, Firman menjadi distributor ikan cupang dari beberapa daerah seperti Kota Tebingtinggi, Sumut.

“Per dua hari, 200 ekor ikanku terjual habis, karena orang-orang kan mengambil sepuluh, atau dua puluh ekor untuk kemudian dijual lagi,” kata Firman saat ditemui di kiosnya.

Ikan yang dijual Firman cukup murah. Namun, ikan miliknya sering diburu para pemula yang memulai bergelut ikan cupang.

“Aku belanja kemarin ada 1.000 ekor dan tinggal sedikit sisanya. Kalau anak sekolah masuk, per minggu bisa terjual sebanyak 5.000 ekor. Karena aku jualnya Rp 5.000 dapat tiga ikan,” kata Firman.

Selama 15 tahun menjual ikan cupang, Firman pernah menjual satu ekor cupang hias dengan harga kisaran Rp 1 juta.

Jenis ikan cupang hias tersebut menjadi incaran para penghobi yang biasanya akan mengikuti kontes cupang hias.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com