Yanti mengatakan ibunya tinggal di rumah bersama Yatmi, saudaranya yang terkena polio sejak lahir.
Sebagian besar alat gerak tubuh Yatmi sudah tidak berfungsi sehingga hanya bisa duduk di kursi roda yang diperoleh dari bantuan pemerintah 2018 lalu.
Sebelumnya, Yatmi harus digendong untuk bisa berpindah tempat.
Yantilah yang biasa datang ke rumah Karjiyem untuk menunggui adiknya selama Karjiyem pergi.
Yanti juga sering memasak dan menyiapkan makanan untuk Yatmi.
"Ya begini kondisinya, untuk berkomunikasi saja sulit, sehari-hari hanya tinggal di rumah," ucap Yanti.
Baca juga: Kehujanan dan Antar 14 Porsi Ayam Geprek ke Rumah Kosong, Ini Cerita Pengemudi Ojol Audy Hamdani
Karjiyem dan Yatmi tinggal di rumah tua yang bangunannya sudah doyong atau miring.
Temboknya pun telah retak karena dimakan usia. Kayu-kayunya juga sudah terlihat lapuk.
Kini bangunan itu sedang diperbaiki oleh warga secara gotong royong.
Beberapa donatur merasa iba dengan Kartiyem dan ingin memperbaiki rumah reyot itu.
Tembok yang membahayakan diganti bahan kalsiboard dan menggunakan baja ringan.
Rumah sedikit diperkecil dan lantainya ditutup menggunakan campuran pasir dan semen.
"Dulu sebelum rumah dibongkar oleh bapak-bapak ini, setiap hujan Yatmi saya boyong ke rumah karena takut ambruk," kata dia.
Baca juga: Kisah Pilu Pemulung dan Bayinya yang Berusia Satu Bulan, Tidur di Gerobak Sampah karena Terusir