Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati Sering Dimaki, Pria Ini Bunuh Istri Siri, Jasadnya Dibuang ke Semak

Kompas.com - 24/09/2020, 18:40 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Motif pembunuhan terhadap seorang perempuan bernama Fitri Yanti yang jasadnya ditemukan di semak-semak di Jalan Mahoni, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang pada Minggu (30/8/2020) akhirnya terungkap.

Tersangka bernama Fery Pasaribu (55) mengaku sakit hati karena dimaki-maki dan terus diminta rumah oleh korban.

Sebelum dibunuh, korban diajak makan malam oleh pelaku. 

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengatakannya saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan pada Kamis (24/9/2020) sore.

Dikatakannya, pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (29/8/2020) malam.

“Dari keterangan awal, tersangka menyampaikan motifnya sakit hati karena sering dimaki-maki oleh korban. Pengakuan tersangka, korban minta dibelikan ruma dan tersangka belum bisa menyanggupi,” katanya.

Baca juga: Mayat Wanita Berhelm Ditemukan di Semak-semak, Ini Ciri-cirinya 

Sempat ajak makan malam

Dijelaskannya, pada saat itu, sekitar pukul 19.00 WIB, tersangka menghubungi korban untuk bertemu dan mengajak makan malam.

Tersangka dan korban berboncengan hingga pada saat berada di sebuah perumahan, korban melihat ada benda yang menonjol di depan pakaian tersangka.

Saat itu, lanjut Riko, korban menanyakannya, dan tersangka menjawab bahwa benda tersebut adalah pisau.  

“Setelah dijawab itu pisau, korban mengatakan bunuh saja saya. Biar aku gak minta nafkah lagi sama kau. Ini keterangan tersangka. Seketika itu juga kemudian tersangka langsung menggorok leher korban. Itu di pinggir jalan,” katanya.

Baca juga: Ibu Dibunuh dan Jasadnya Dibuang ke Semak, Anak Menangis Ceritakan Perjuangan Korban Cari Nafkah  

Riko menambahkan, tersangka menikah secara siri dengan korban sejak 4 tahun yang lalu. Riko membenarkan bahwa tersangka sering mengancam akan membunuh melalui telepon.

Dari pemeriksaan, lanjut Riko, tersangka sudah merencanakan pembunuhan tersebut sejak seminggu sebelumnya.

“Karena itu tersangka dikenakan pasal 340 dan atau 338 KUHPIdana, ancamannya hukuman mati,” ungkapnya.

Baca juga: Diduga Korban Pembunuhan, Mayat Wanita Berhelm Ditemukan di Semak-semak

 

Sempat lari ke Tebingtinggi dan Riau

Riko menjelaskan, dalam kasus ini pihaknya sudah berhasil mengungkap kasus ini 2 hari setelah ditemukannya jenazah dengan leher terluka sayatan.

Namun, tersangka baru tertangkap sekitar 3 minggu setelahnya karena terus lari. Tersangka sempat melarikan diri ke Tebing (Tebingtinggi) dan ditangkap di Riau.

“Di Riau, dia ketemu kawan kerjanya. Seminggu terakhir dia di Riau,” ujarnya.

Dalam kasus ini, pihaknya menyita sejumlah barang bukti seperti pisau yang digunakan untuk melakukan pembunuhan, pakaian korban, sendal korban, serta 2 unit sepeda motor milik korban dan pelaku.

“Keterangan yang kita dapat, pelakunya tunggal,” katanya.

Keluarga emosi

Rinaldi, mewakili keluarga korban  yang hadir dalam konferensi pers tersebut mengatakan terima kasih kepada Polda Sumut, Polda Riau, Polrestabes Medan, Polsek Percut Sei Tuan yang berhasil mengungkap kasus ini.

“Ini semua sudah takdir dari Allah. Ini hanya penyebab kematian adik kami dan kita semua akan menjalani kematian. Mudah-mudahan dengancara ini Allah menebus dosa-dosanya. Terima kasih kepada semuanya,” katanya.

Usai pemaparan, tersangka pun digiring menuju sel tahanan di Mapolrestabes Medan. Untuk kedua kalinya, tersangka mendapat pelampiasan kemarahan keluarganya.

Seorang pria yang merupakan adik kandung korban terus mencoba untuk mendekati tersangka namun dihalau oleh petugas. Sempat terjadi ketegangan antara keluarga korban dengan petugas.

Diberitakan sebelumnya, pada Minggu (30/8/2020), sesosok mayat ditemukan di semak-semak di Jalan Mahoni, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Diketahui kemudian, korban bernama Fitri Yanti, warga Jalan Bromo, Medan.

Korban ditemukan dalam keadaan telungkup dan terdapat luka sayatan di lehernya.

“Diduga penyebab kematiannya dari lehernya, saluran pernafasannya putus,” ujar Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Ricky Pripurna Atmaja. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com