Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Mbah Ginem, Dagangan dan Dompet Dibawa Kabur Orang, Bingung Mikir Setoran

Kompas.com - 05/09/2020, 17:50 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib malang dialami Mbah Ginem, warga di Jalan Setiyaki Baru 2, Bulu Lor, Semarang Utara, Jawa Tengah.

Pasalnya, nasi bungkus dagangannya serta dompet dibawa kabur orang.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (4/9/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.

Diceritakan Mbah Ginem, saat itu seperti biasa dirinya berkeliling dengan berjalan kaki di Kampung Poncowolo, Semarang.

Sesaat kemudian, ada seorang wanita yang tak dikenalnya memanggil di pinggir jalan dan mengaku akan memborong dagangannya.

Mengetahui dagangannya akan dibeli semua, ia sempat merasa senang.

Karena kalau dagangannya habis bisa pulang lebih cepat dari biasanya.

"Kulo wis seneng nek ditebas kabeh mikire kulo mulih esuk. (Saya sudah senang kalau diborong semua saya bisa pulang lebih awal)," terangnya.

Baca juga: Mbah Ginem Menangis, Nasi Bungkus dan Dompetnya Ludes Dicuri Saat Jualan Keliling

Tapi saat sedang berbincang, wanita itu langsung mengambil semua nasi bungkus dagangannya dari keranjang. Awalnya ia tidak curiga, karena sebelumnya memang mengaku hendak memborongnya.

Tapi ia kaget, ternyata dompetnya juga ikut diambil.

Setelah sadar ternyata pencuri, orang tersebut diketahui sudah langsung kabur.

"Tiba-tiba malah nggeblas mboten wangsul kulo ditinggal teng pinggir ndalan (tiba-tiba bablas, tidak balik lagi saya ditinggal di pinggir jalan). Sekule dibeto sedoyo kalihan dompet. (Nasinya dibawa semua sama dompet)," katanya sembari mengingat kejadian tersebut.

 

Bingung mikir setoran

Setelah kejadian itu, ia mengaku sempat masih tak percaya jika dagangan dan dompetnya yang berisi uang Rp 400,000 itu telah raib.

Padahal, dagangan nasi bungkus itu merupakan titipan dari orang lain.

Dari hasil penjualannya itu, biasanya ia hanya mendapat untung Rp 50,000 untuk kebutuhan sehari-hari.

Karena tak tahu lagi harus menyetor uang pakai apa, ia bahkan sempat menangis saat berhenti di warung.

"Saya nangis waktu berhenti di warung karena mikir bagaimana nanti setorannya. Dagangan belum dibayar sudah dibawa kabur orang," ucapnya.

Baca juga: Gus Firjaun Mengaku Hanya Punya Uang Rp 4 Juta untuk Ikut Pilkada Jember, Ini Faktanya

Meski demikian, kini ia sudah mengikhlaskan dan tak akan lapor polisi.

"Kulo pasrah ikhlas lahir batin. Mboten laporan. Rejeki pun enten sing ngatur (Saya pasrah dan ikhlas. Rejeki sudah ada yang mengatur," ujarnya.

Warga yang iba dengan kondisi Mbah Ginem diketahui tak sedikit langsung datang ke rumahnya untuk memberikan bantuan.

Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com