Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dunia Tidak Ada Apa-apanya, Nak, Akhirat yang Penting"

Kompas.com - 31/07/2020, 15:28 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pada usia 77 tahun, Sumiyati bersyukur akhirnya bisa membeli sapi dan kambing kurban dari hasil kerja kerasnya selama 15 tahun.

Sumiyati pun mengungkapkan niatnya berkurban saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Tenggarong, Kutai Kartanagara.

"Dunia tidak ada apa-apanya, Nak. Akhirat yang penting," tegas dia.

Seperti diketahui, Sumiyati setiap harinya bekerja di Dinas Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kutai Kartanegara sebagai penyapu jalan.

Uang gaji dia tabung dan dibelikan emas. Dirinya juga membuka usaha toko kelontong di rumahnya. 

"Saya tabung pakai emas. Hasil kerja hasil jualan, campur aduk lalu saya beli emas. Ada 4 gelang dan cincin terus dijual buat beli sapi," ungkap Sumiyati, Kamis (30/7/2020).

Baca juga: Baca juga: Kisah Nenek Penyapu Jalan Kurban Sapi dan Kambing Hasil Menabung 15 Tahun

Sempat jadi pemulung

Saat ditemui di rumahnya, raut wajah Sumiyati tersirat kebahagiaan. Dirinya mengaku sudah lama ingin berkurban.

Sumiyati mengaku, sebelum bekerja jadi penyapu jalanan, Sumiyati pernah menjadi pemulung untuk bertahan hidup.

"Tapi, sekarang sudah enggak lagi. Sekarang sapu jalan sama dan jualan kecil-kecilan," kata Sumiyati kepada Kompas.com.

 

Baca juga: Baca juga: Begini Kondisi Kakak Beradik di Sinjai yang Diduga Alami Sindrom Peter Pan

Sementara itu, dari gaji sebagai penyapu jalan Rp 2,5 juta sebulan dan hasil jualan toko itu, Sumiyati mendapatkan uang Rp 19 juta. Sementara tabungannya sendiri sebesar Rp 3,7 juta.

Totalnya, Sumiyati membeli sapi seharga Rp 18 juta dam kambing seharga Rp 4,7 juta.

Sapi dan kambing tersebut kemudian disumbangkan ke Langgar An-Nur, Jalan Diponegoro, Tenggarong, Kutai Kartanegara, untuk dikurbankan pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah.

Sumiyati hidup seorang diri setelah bercerai dengan suaminya beberapa tahun lalu. Ia dikarunia empat anak, dan semuanya saat ini sudah hidup mandiri.

(Penulis: Zakarias Demon Daton | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com