Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pengungsi Banjir Luwu Utara yang Non-Muslim Ikut Meramaikan Malam Takbiran

Kompas.com - 31/07/2020, 07:15 WIB
Amran Amir,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LUWU UTARA, KOMPAS.com - Banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, membuat ratusan warga mengungsi di sejumlah titik.

Meski dalam suasana yang tidak nyaman, para pengungsi tetap antusias menyambut hari raya Idul Adha.

Warga yang mengungsi di tenda darurat di Desa Meli, Kecamatan Baebunta, menggelar takbiran dan pawai obor.

Baca juga: Dua Kali Menangis Saat Terima Bantuan Kemanusiaan, Bupati Luwu Utara: Saya Terharu

Tradisi malam takbiran digelar oleh anak-anak pengungsi di Mushala dan di area pengungsian lainnya.

Mereka bersukacita melantunkan kalimat takbir sambil membawa obor mengelilingi area pengungsian.

Namun yang menarik, pawai obor ini juga diikuti oleh pengungsi non-muslim.

Mereka membaur, menyatu dalam keberagaman dan merasakan suka dan duka di dalam pengungsian.

Baca juga: 5 Taruna Akpol di Yogyakarta Positif Covid-19

Nuansa takbiran di pengungsian ini membuat para pengungsi rindu dan mengenang masa bersama keluarga.

“Kami rindu dengan suasana di rumah, biasanya kalau malam lebaran atau takbiran ramai berkumpul bersama keluarga,” kata Resha, pengungsi asal Desa Radda kepada Kompas.com, Kamis (30/07/2020).

Menurut Resha, hal yang paling diingat adalah masa-masa saat berkumpul bersama keluarga sambil menyiapkan makanan khas lebaran Idul Adha.

“Biasanya masak buras, ketupat, coto, bakar ayam dan berbagai menu lainnya untuk dinikmati bersama keluarga dan tetangga. Tapi sekarang rumah tidak ada, jadi kami rindu dengan suasana itu,” ucap Resha.

Baca juga: Seorang Kapolsek Meninggal Dunia akibat Virus Corona

Resha mengatakan, dia dan para pengungsi lainnya sudah 17 hari dalam masa pengungsian.

Mereka berharap hunian sementara (Huntara) yang dibangun pemerintah segera selesai.

“Kami berharap semoga Huntara segera selesai pembangunannya, supaya kami-kami yang tidur di tenda darurat tidak lagi kehujanan seperti yang kami alami,” kata dia.

Shalat Idul Adha

Shalat Idul Adha di lokasi pengungsian korban banjir Luwu Utara dilakukan di beberapa titik.

Dua lokasi utama yakni halaman Kantor Bupati Luwu Utara dan lokasi pengungsian di Desa Meli.

Pelaksanaan shalat idul Adha akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan, pelaksanaan shalat Idul Adha di halaman depan Kantor Bupati Luwu Utara akan dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

“Menko PMK Muhajir Effendy akan menjadi imam sekaligus khatib shalat Idul Adha di halaman depan Kantor Bupati Luwu Utara. Kami memastikan bahwa pelaksanaan shalat Idul Adha tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” kata Indah.

Menteri PMK, Kementerian Sosial dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyumbang hewan kurban sebanyak 4 ekor.

Menteri PMK akan menyerahkan langsung hewan kurban tersebut kepada Bupati Luwu Utara.

Selanjutnya, setelah disembelih daging hewan kurban akan dibagikan kepada para pengungsi korban bencana.

Masing-masing 2 ekor di Masamba, dan 2 ekor di Baebunta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com