Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Staf Puskesmas Banyu Urip yang Sempat Positif Covid-19 Sembuh

Kompas.com - 14/07/2020, 16:00 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Puskesmas Banyu Urip, Surabaya, dr Tenny Septania membenarkan bahwa sebanyak 21 orang di Puskesmas Banyu Urip dinyatakan positif virus corona baru atau Covid-19.

Namun, dari 21 orang yang dinyatakan positif Covid-19, hanya 18 orang yang merupakan staf Puskesmas Banyu Urip.

Adapun tiga orang lainnya adalah petugas juru parkir serta istri dan anak dokter positif Covid-19 yang bertugas di puskesmas setempat.

Menurut Tenny, 21 orang yang positif Covid-19 ini telah menjalani tes swab kedua pada Senin (13/7/2020) kemarin dengan hasil negatif.

Ia menyebut, 21 orang yang dinyatakan negatif merupakan orang tanpa gejala (OTG).

Baca juga: 18 Staf Puskesmas Banyu Urip Surabaya Terjangkit Corona, 2 di Antaranya Bidan Hamil

"Yang 21 positif Covid-19 itu, kemarin (13 Juli 2020) kan dilakukan swab ulang, alhamdulillah hasilnya hari ini sudah negatif semua kok," kata Tenny, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Selasa (14/7/2020).

Hasil tes swab kedua terhadap 21 orang itu diterima Tenny dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya pada Selasa sekitar pukul 12.40 WIB.

Kali pertama staf Puskesmas Banyu Urip dilaporkan positif corona saat seorang dokter yang bertugas di puskesmas setempat terjangkit Covid-19.

Untuk mengantisipasi virus corona menyebar, sebanyak 59 orang, termasuk juru parkir serta istri dan anak seorang dokter yang positif Covid-19, dilakukan pemeriksaan berupa tes swab polymerase chain reaction (PCR).

Tes swab kepada 59 orang ini dilakukan pada 30 Juni lalu.

Namun, hasil tes swab pertama kepada 59 orang ini baru keluar pada 12 Juli.

Hasilnya, 21 orang dinyatakan positif Covid-19. Sementata 38 orang lainnya dinyatakan negatif.

Sehari setelahnya, Senin (13/7/2020), 21 orang ini kembali menjalani tes swab PCR kedua.

Hari ini atau Selasa (14/7/2020), hasil tes swab menyatakan bahwa 21 orang tersebut dinyatakan negatif atau sembuh.

"Alhamdulillah, hasilnya hari ini negatif semuanya. Kemarin 13 Juli swab ulang kedua, pas lah 14 hari. Artinya memang 14 hari harapannya virus itu sembuh sendiri. Ya, saya yakin saja lah (semua negatif), karena itu hasil swab kan," ujar dia.

Saat ditanya perbedaan rentang waktu hasil tes swab pertama dan kedua, Tenny tidak tahu-menahu.

Saat dilakukan tes swab pertama, hasilnya baru keluar 12 hari kemudian. Sedangkan pada tes swab kedua, hasilnya keluar dalam rentang waktu hanya satu hari.

"Saya enggak tahu itu, tanyanya di BBTKLPP saja. Kan kita kirim spesimen ke sana. Memang tes swab pertama hasilnya keluar agak lama, kami juga was-was sih," ujar dia.

Baca juga: Angka Kesembuhan Covid-19 di Jatim Tertinggi 5 Hari Berturut-turut, Ini Tanggapan Khofifah

Meski demikian, ia yakin hasil tes swab kedua yang keluar cepat ini sudah akurat.

Terlebih, kata dia, sesuai rekomendasi WHO, satu kali tes swab dengan hasil negatif sudah dianggap sembuh.

"Akuratlah, kita yakin kita negatif. Karena apa, karena sudah 14 hari, 14 hari dari masa awal pertama kita terkontaminasi. Saya sih merasa aman," kata Tenny.

Nantinya, keluarga ataupun orang yang pernah kontak erat dengan 21 orang yang sempat dinyatakan positif Covid-19 akan di-tracing dan dilakukan tes swab supaya tuntas.

Pelayanan puskesmas masih buka

Setelah diketahui 18 tenaga kesehatan dari total 21 orang dinyatakan negatif berdasarkan hasik swab, pelayanan di Puskesmas Banyu Urip tetap dibuka.

Untuk hari ini, 18 tenaga kesehatan yang sempat dinyatakan positif Covid-19 ini tidak bertugas di puskesmas.

Namun, mulai Rabu (15/7/2020), semua staf Puskesmas akan bertugas kembali melayani masyarakat.

"Besok sudah masuk semuanya. Hari ini yang negatif saja yang bertugas. Besok, semuanya, diharapkan kepala dinas kesehatan, masuk semua. Bertugas kembali seperti biasa," kata Tenny.

Meski 18 tenaga kesehatan di puskesmas setempat telah dinyatakan negatif, Tenny mengaku masih khawatir.

Namun, ia meyakini tenaga kesehatan yang sempat terjangkit Covid-19 sudah sembuh dan bisa bekerja kembali seperti biasa.

Baca juga: 295 Tenaga Kesehatan di Jatim Terjangkit Corona, 23 Meninggal

Dengan fasilitas APD yang diberikan Pemkot Surabaya, pihaknya tak ragu untuk bekerja seperti biasa melayani masyarakat.

Selain itu, masyarakat atau pasien yang masuk ke puskesmas juga diukur suhu tubuhnya menggunakan thermo gun.

Sebelumnya diberitakan, puluhan staf dan karyawan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Banyu Urip, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, dilaporkan terpapar virus corona baru atau Covid-19.

Informasi itu tersebar luas melalui pesan WhatsApp.

Dalam laporan yang diterima Camat Sawahan, disebutkan bahwa di puskesmas itu ada 21 orang yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 melalui hasil tes swab polymerase chain reaction (PCR).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com