Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tiduran 10 Tahun hingga Rambutnya Gimbal dan Jadi Bantal, Begini Sosok Suroto...

Kompas.com - 05/07/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pria di Magelang, Jawa Tengah bernama Suroto terbaring lemah di tempat tidurnya.

Selama 10 tahun terakhir Suroto secara misterius tiduran dan tak pernah beraktivitas secara normal.

Mata Suroto jarang terbuka. Namun jika hal itu terjadi, Suroto hanya menatap atap rumahnya kemudian kembali memejam.

Saking lamanya tertidur, rambut Suroto yang memanjang sampai menjadi gimbal hingga dijadikan bantal.

Baca juga: Suroto, 10 Tahun Tiduran, Mata Terpejam dan Makan Tiga Hari Sekali

Sosok Suroto sebelum tiduran 10 tahun

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Di mata tetangganya yang bernama Sujono, dahulu sebelum tertidur lama, Suroto adalah sosok yang rajin.

Suroto saat itu bekerja keras sebagai seorang buruh tani dan bersemangat menabung.

Suroto bahkan memiliki impian untuk membeli sepeda motor dengan uang hasil jerih payahnya.

Menurut Sujono, Suroto pernah menitipkan uang hasil bekerja pada ibunya untuk membeli sepeda motor.

Tapi karena desakan ekonomi, uang itu terpakai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Dikenal Rajin Bekerja, Suroto Mulai Bertingkah Aneh Setelah Keluar Penjara

 

ILUSTRASI - Gedung Sate, Bandung, JabarShutterstock ILUSTRASI - Gedung Sate, Bandung, Jabar
Pernah kerja di Bandung

Sujono menuturkan, 27 tahun lalu, Suroto juga pernah tertidur selama dua tahun lamanya.

Kemudian sekitar tahun 1996, Suroto merantau ke Bandung.

"Dia ikut bekerja saudara saya di Bandung pada 1996," papar Sujono.

"Namun selama tiga bulan di Bandung, Suroto setiap malam selalu pergi," lanjut dia.

Suroto hanya beberapa bulan di sana, ia kembali lagi ke kampung halamannya di Keron, Magelang.

Saat kembali, sikap Suroto biasa saja.

Baca juga: Tetangga Sebut Suroto Tiduran dalam Waktu Lama Sudah 2 Kali

Sempat terlibat kriminal

Ilustrasi penjaraKompas.com Ilustrasi penjara
Sujono mengatakan, Suroto pernah dipenjara lantaran terlibat masalah kriminal.

Setelah dipenjara, kondisi Suroto mulai tak stabil dan bertingkah aneh.

Ia beberapa kali mengamuk.

"Setelah keluar dari penjara itu dia sempat bertingkah aneh. Pernah ratusan bambu dijadikan tiang pancang mengelilingi rumahnya," kata Sujono.

Secara fisik, Suroto sehat. Namun tiba-tiba secara misterius, Suroto hanya tertidur saja selama 10 tahun.

"Matanya selalu tertutup, kalau secara fisik dia sehat. Kalau ada orang asing dia menutup muka dengan sarung atau tikar," jelas Sujono.

Baca juga: Pengakuan Relawan Saat Merawat Suroto yang Tiduran 10 Tahun: Seperti Mau Bicara, tapi Tertahan

 

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Ibunda : Suroto tak memiliki penyakit

Menurut ibunda Suroto, Sukanti (70), anaknya itu tak memiliki penyakit.

Namun entah mengapa, putranya hanya tiduran selama 10 tahun dan menolak bicara.

"Saya tidak tahu bagaimana mulanya, tiba-tiba dia sudah tiduran dan tidak pernah bangun. Selain itu, dia juga tidak pernah berbicara lagi," terangnya dalam Bahasa Jawa, Jumat (3/7/2020).

Mata Suroto hampir selalu terpejam. Sesekali ia membuka mata, menatap atap kemudian terpejam kembali.

Suroto pun hanya makan tiga hari sekali.

"Makannya juga jarang-jarang, tiga sampai empat hari sekali baru makan. Itu paling satu piring tidak habis," jelas dia.

Sukanti bingung, harus melakukan apa untuk membuat anaknya kembali normal.

Baca juga: Suroto, Pria Asal Magelang yang Tiduran 10 Tahun, Sempat Menangis...

Ditemui relawan

Seorang relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT) Ardian Kurniawan Santoso mengunjungi Suroto di rumahnya.

Saat bertemu dengan Ardian, Suroto meneteskan airmata.

"Seperti mau berbicara tapi tertahan. Nanti secara perlahan diajak berkomunikasi dan dirawat agar bisa kembali normal," tutur Ardian.

Ardian juga memotong rambut serta kuku Suroto dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang pantas.

"Tadi juga dimandikan agar lebih segar. Tapi daat ini memang belum bisa berkomunikasi," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com