Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Pandemi Corona, Nilai Ekspor Perikanan Maluku Tembus 29,5 Juta Dollar

Kompas.com - 25/06/2020, 18:18 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano mengungkapkan, nilai ekspor perikanan di Maluku mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada periode Januari hingga Mei 2020.

“Nilai ekspor Maluku untuk ikan dan udang tetap meningkat,” kata Elvis, kepada wartawan di kantornya, Kamis (25/6/2020).

Menurut dia, volume ekspor perikanan Maluku sepanjang Januari-Mei 2020 tetap tetap mengalami peningkatan bahkan melebihi periode yang sama pada tahun 2019.

“Untuk periode Januari-Mei 2020 ini nilai ekspor kita sudah tembus 29,5 juta USD. Angka ini sangat fantastis kalau kita bandingkan dengan tahun 2019 di mana satu tahun saja di 2019 Januari-Desember, nilai ekspor kita cuma 14,8 juta USD,” ungkap dia.

Baca juga: 2 Tenaga Medis Positif Covid-19 di Maluku Barat Daya, Tertular dari Pasien

Dia mengakui, ekspor komoditas perikanan Maluku ikut terpengaruh dengan kondisi pandemi corona saat ini.

Itu karena terjadi pembatasan pada angkutan udara yang menjadi tumpuan ekspor langsung ikan dari Maluku.

Meski begitu, pemerintah provinsi tetap memanfaatkan pembatasan yang ada untuk terus mengekspor hasil perikanan Maluku ke negara tujuan, salah satunya ke Jepang.

“Kita kan tahu tumpuan ekspor hasil laut yang paling rutin itu adalah ekspor tuna fresh ke Jepang yang setiap hari dilakukan saat kondisi normal. Tetapi, saat pandemi ini, pembatasan angkutan udara yang hanya satu minggu dua kali dua bulan sebelumnya sangat mempengaruhi volume dan intensitas ekspor kita,” ungkap dia.

Dia mengatakan, meningkatnya ekspor perikanan Maluku dipengaruhi oleh ekspor komoditi udang ke China oleh PT Wahana Lestari Investama (WLI) di Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, yang terus berjalan normal.

Apalagi, udang dari PT WLI yang beroprasi di Seram Utara ini diangkut langsung dengan kapal dari pelabuhan milik perusahan.

“Ini yang membuat ekspor kami terus meningkat. Setiap bulan 40 kontainer (ekspor) ke Cina), ada yang sekali ekspor langsung 40 kontainer ada yang sebulan 2 kali ekspor 20 kontainer satu kali jalan. Ekspornya tetap jalan lancar, tidak pernah putus,” beber dia.

Baca juga: Seorang Bayi Baru Lahir Positif Covid-19 di Maluku

Khusus untuk nilai ekspor komodoti udang dari PT WLI sendiri, kata Elvis, mencapai 3,8 juta USD satu kali ekspor.

Dia mengaku jika volume ekspor udang ini terus berjalan normal hingga akhir tahun 2020 maka target nilai ekspor tahun 2020 dari sektor non migas yaitu sebesar 40 juta USD bisa tercapai.

“Kalau ekspornya tetap stabil, maka target nilai ekspor non migas kami bisa tembus 40 juta US dollar, ditambah dengan tuna, kepiting. Mudah-mudahan bisa berjalan lancar,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com