Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Gara-gara Masker Anggota Dewan Ancam Keryawan Hotel | Mandi di Kanal, Remaja Diterkam Buaya

Kompas.com - 18/06/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Anggota DPRD Jawa Barat mengancam seorang karyawan hotel di Kabupaten Cianjur saat diingatkan untuk mengenakan masker.

Tak hanya itu. Sopir sang anggota dewan memukul karyawan hotel yang mengingatkan penggunaan masker di lingkungan Hotel Le Eminence, Puncak.

Sementara itu di Indragiri Hilir, Riau seorang remaja berusia 18 tahun digigit buaya saat berenang di pinggir kanal di Kecamatan Pelagiran, Indragiri Hilir.

Meski berhasil selamat, pemuda tersebut mengalami luka di bahian paha kiri dan harus menerima 40 jahitan.

Dua berita tersebut mendapat perhatian banyak pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Anggota DPRD Jabar ancam karyawan hotel

Kasus dugaan pemukulan staf hotel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan ke polisi.KOMPAS.COM/FIRMAN TAQUR Kasus dugaan pemukulan staf hotel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan ke polisi.
Anggota DPRD Jawa Barat mengancam seorang karyawan setelah diingatkan untuk menggunakan masker di wilayah Hotel Le Eminence Puncak.

Tak hanya itu, sopir anggota dewan tersebut memukul karyawan yang mengingatkan untuk menggunakan masker.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (16/6/2020) di Hotel Le Eminence dan rombongan anggota DPRD Jawa Barat berada di hotel tersebut.

Saat masuk ke area restoran, karyawan menegur oknum DPRD karena tak memakai masker sehingga terjadi insiden tersebut.

Akibat pemukulan tersebut, sang karyawan mengalami luka memar di belakang telingan bagian kiri.

Pihak manajemen hotel langsung melaporkan kasus kekerasan itu ke polisi.

Baca juga: Detik-detik Anggota DPRD Ancam Karyawan Hotel, Sopirnya Ikut Memukul, Bermula Tak Terima Diingatkan Bermasker

2. Pemkot Surabaya buka data alamat pasien Covid-19

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuka data alamat pasien Covid-19 dalam bentuk peta dan bisa diakses di laman lawancovid-19.surabaya.go.id.Tangkapan layar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuka data alamat pasien Covid-19 dalam bentuk peta dan bisa diakses di laman lawancovid-19.surabaya.go.id.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuka data alamat pasien Covid-19 dalam bentuk peta dan bisa diakses di laman lawancovid-19.surabaya.go.id.

Menurut Wakil Koordinator Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Surabaya M Fikser menjelaskan, hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan psikologis warga.

Fikser menjelaskan, data dalam peta itu hanya menunjukkan alamat jalan atau gang rumah pasien positif Covid-19.

Namun, untuk nama dan alamat detail rumah pasien tidak dijabarkan. Sedangkan alamat detail milik pasien sudah diberikan kepada Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo, pihak kelurahan, dan pihak puskesmas.

"Tujuannya tentu untuk bersama-sama melindungi warga yang positif itu, bukan lagi mengucilkan mereka," ujar Fikser.

Dalam peta sebaran Covid-19 di Kota Surabaya muncul empat kode.

Warna merah menunjukkan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, warna hijau muda menunjukkan nol pasien positif, warna hijau tua menunjukkan bahwa pernah ada pasien Covid-19, tetapi sudah sembuh atau meninggal.

"Sedangkan warna biru menunjukkan bahwa di wilayah tersebut sudah dilakukan rapid test dan tes swab massal," kata Fikser.

Dengan adanya peta sebaran ini, warga diharapkan lebih meningkatkan partisipasinya dalam melindungi warga lainnya.

Baca juga: Pemkot Surabaya Buka Data Alamat Pasien Covid-19, untuk Apa?

3. Pemuda Diterkam buaya

Ilustrasi buaya air asin Australia.SHUTTERSTOCK Ilustrasi buaya air asin Australia.
Ariyanto (18) warga Indragiri Hilir, Ria digigit buaya saat berenang di pinggir kanal di Kecamatan Pelagiran pada Senin (15/6/2020).

Ia berenang karena merasa gerah usai mengupas kelapa.

Saat Ariyanto masuk ke kanal, ia tak menyadari ada buaya di lokasi tersebit.

Buaya itu pun langsung menyerang Ariyanto, kemudian menggigit paha kirinya. Merasa nyawanya terancam, Ariyanto berteriak meminta pertolongan.

Teman-temannya yang masih mengupas buah kelapa pun berdatangan dan berhail menyelamatkan remaja 18 tahun itu dengan menariknya.

Meski nyawanya tertolong, Ariyanto terluka parah di paha kiri karena digigit buaya dan harus menerima 40 jahitan.

Baca juga: Detik-detik Ariyanto Digigit Buaya Saat Ceburkan Diri ke Kanal, Berteriak, Dapat 40 Jahitan

4. Kepala daerah "berguru" pada Risma

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat memaparkan cara memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy, di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Selasa (16/6/2020).Dok. Pemkot Surabaya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat memaparkan cara memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy, di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Selasa (16/6/2020).
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta agar kepala daerah belajar ke Wali Kota Surabaya Risma untuk penanganan kasus Covid-19.

Pernyataan tersebut disampaikan Muhadjir setelah Risma memaparkan inovasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya.

"Suruh belajar ke sini mereka, biar tahu," kata Muhadjir di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Selasa (16/6/2020).

Muhadjir juga meminta salah satu staf Risma menyusun lebih rinci dan akurat paparan Risma. Sehingga paparan itu bisa dipelajari semua orang.

"Supaya semua upaya yang telah dilakukan oleh Ibu Risma bersama jajarannya itu bisa dipelajari semua orang," kata Muhajir.

Baca juga: Menko PMK Minta Kepala Daerah Berguru Penanganan Covid-19 kepada Risma

5. TNI gadungan beli seragam di Pasar Senin

TNI Gadungan yang diamankan oleh Kodim 0822 Bondowoso, bajunya dilepas karena memakai atribut TNIISTIMEWA TNI Gadungan yang diamankan oleh Kodim 0822 Bondowoso, bajunya dilepas karena memakai atribut TNI
FMS (45), pria asal Bandung yang ditangkap karena menyamar sebagai TNI berpangkat letkol, mengaku membeli seragam tersebut di Pasar Senen, Jakarta.

FMS juga membawa sopir pribadi untuk meyakinkan korbannya bahwa dia seorang anggota TNI.

"Ternyata ketika dicek NRP-nya ternyata seorang Bintara, tapi bukan dia," ujar Dandim 0822 Bondowoso Letkol Inf Jadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (16/6/2020).

Kodim 0822 Bondowoso kemudian menyerahkan FMS ke Polres Bondowoso untuk diproses lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan, FMS ditangkap bersama pacarnya, I karena diduga akan menipu warga.

Saat itu, dia hendak melakukan transaksi pembelian mobil dengan salah seorang warga Kelurahan Nangkaan, Bondowoso.

Baca juga: Letkol TNI Gadungan Beli Seragam di Pasar Senen, Bawa Sopir Pribadi untuk Yakinkan Korban

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ghinan Salman | Editor: Pythag Kurniati, David Oliver Purba, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com