Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2020, 08:41 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Antrean penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bojong Gede, Kabupaten Bogor, kembali terjadi di hari kedua aktivitas kerja perkantoran di wilayah DKI Jakarta, Selasa (9/6/2020).

Namun, antrean kali ini jauh lebih sedikit dibandingkan hari sebelumnya.

Panjang antrean penumpang lebih kurang hingga 150 meter dari pintu masuk (tap-in) elektronik sampai pembelian tiket atau loket.

Pantauan Kompas.com pada pukul 06.52 WIB, sejumlah petugas dari TNI dan Polri tampak berjaga-jaga di lokasi sambil ikut mengatur antrean.

Baca juga: Penumpang Pesawat yang Mendarat di Bandara Ini Wajib Tes Swab Gratis

Selain itu, petugas stasiun juga tampak membagi dua barisan antrean untuk menghindari terjadinya desak-desakan, sehingga penumpang tidak terlalu lama menunggu.

Petugas juga menerapkan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh.

"Yang pakai kopiah dilepas dulu, karena untuk pemeriksaan suhu tubuh," ucap seorang petugas stasiun.

Para petugas stasiun memprioritaskan para tenaga medis dan ibu hamil supaya tidak ikut dalam antrean.

"Tenaga medis, ibu hamil bisa dipersilakan ke depan," kata petugas tersebut.

Baca juga: KAI Perpanjang Pembatalan KA Reguler, Termasuk Kereta Jakarta-Bandung

Sejumlah petugas stasiun dan gugus tugas dari TNI-POLRI tampak melakukan pemeriksaan suhu tubuh bagi penumpang KRL di Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020).KOMPAS.com/AFDHALUL IKHSAN Sejumlah petugas stasiun dan gugus tugas dari TNI-POLRI tampak melakukan pemeriksaan suhu tubuh bagi penumpang KRL di Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020).
Sementara itu, anggota Gugus Tugas dari Koramil 04 Bojong Gede Letda (TNI) Basiman mengatakan, jumlah penumpang hari ini tidak terlalu membludak sampai keluar stasiun seperti hari Senin kemarin.

"Beda sekali, kalau kemarin itu antreannya panjang banget. Tapi untuk hari ini bisa dibilang normal lah. Antreannya juga cuma sampai loket, kira-kira 150 meter dan itu berkurang terus," kata Basiman.

Menurut Basiman, mengatur penumpang jauh lebih mudah karena tidak ada kepadatan penumpang yang sebelumnya sampai keluar stasiun.

Pada hari ini, penumpang KRL di stasiun mengikuti pola penyekatan agar setelah melewati pintu masuk tap-in tiket tidak menumpuk.

"Sudah teratur hari ini, enggak ada antrean yang panjang banget, karena hari ini disekat di dalam, jadi terpaksa antre sebentar di luar," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com