KOMPAS.com- Penyanyi campursari Didi Kempot meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo Selasa (5/5/2020).
Usai meninggalnya penyanyi berusia 53 tahun tersebut, sebuah petisi mengenai pembuatan memorabilia Didi Kempot muncul.
Rupanya, petisi itu juga sejalan dengan rencana Wali Kota Surakarta membangun sebuah monumen bagi penyanyi campursari itu.
Baca juga: Penyanyi Didi Kempot Meninggal Dunia di RS Kasih Ibu Solo
Dalam petisinya, Haninda mengemukakan Didi Kempot adalah seniman yang karyanya mampu menembus batas generasi.
Didi juga dianggap seniman peduli yang berhasil mengumpulkan miliaran donasi demi penanganan Covid-19.
Melansir Tribunnews, petisi dibuat di hari meninggalnya sang maestro.
Hingga Minggu (10/5/2020) siang, petisi ditandatangani oleh 24.171 orang.
Baca juga: Pihak RS Sebut Didi Kempot Tak Sadar Saat Dibawa ke Kasih Ibu
Rupanya agenda petisi itu sejalan dengan pemikiran Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo.
Rudy mengatakan, tanpa petisi pun pihaknya telah memikirkan penghargaan bagi pelantun lagu Stasiun Balapan tersebut.
"Tidak usah pakai petisi, kita sudah pikir ke sana, kalau dibuatkan monumen Mas Didi Kempot di sana harus buat rancangan dulu," kata Rudy, dilansir dari Tribun Solo.
Baca juga: Usul Bangun Monumen Didi Kempot, Wali Kota Solo: Di Stasiun Balapan Boleh...
Ia mengakui musisi bernama asli Dionisius Prasetyo tersebut pantas mendapatkan penghargaan.
"Ini kita mengirim surat kepada Menteri Sosial supaya ada anugerah penghargaan kepada Mas Didi Kempot sebagai musisi yang punya talenta yang luar biasa," kata Rudi.
Talenta itu, antara lain mampu menggalang donasi hingga Rp 5 miliar dalam 3 jam konser amal.
Bahkan ketika diperpanjang waktunya, Didi mampu mengumpulkan total donasi Rp 7,6 miliar.
Tak hanya itu, Didi Kempot dianggap telah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
Bahkan lagu-lagunya mengalun hingga ke Negeri Paman Sam.
Baca juga: Sobat Ambyar Berdatangan ke Pusara Didi Kempot
Mengenai monumen memorabilia Didi Kempot, Rudy mengatakan belum menentukan lokasi.
Hanya saja, Stasiun Balapan atau Terminal Tirtonadi menjadi kandidat kuat lokasi yang tepat dibangunnya monumen ini.
Lokasi-lokasi tersebut mewakili judul tembang yang pernah dinyanyikan oleh Didi Kempot.
"Di Stasiun Balapan boleh, Terminal Tirtonadi juga bisa atau di Taman Tirtonadi. Ini kan banyak (tempat)," kata dia.
Rudy mengaku akan membahas lokasi pendirian monumen ini bersama dengan seniman-seniman lainnya.
"Kita bicarakan dengan tokoh-tokoh seniman dan budayawan sebaiknya di mana," tutur dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Khairina) Tribunnews, Tribun Solo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.