Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacing yang Muncul dalam Jumlah Banyak di Bali Berakhir Jadi Makanan Bebek

Kompas.com - 29/04/2020, 10:51 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Warga Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, dibuat geger dengan kemunculan cacing dalam jumlah banyak, Rabu (29/4/2020) pagi.

I Putu Paramarta, warga Desa Tua yang melihat langsung kejadian itu menjelaskan, cacing-cacing tersebut terus keluar dari dalam tanah dalam jumlah yang banyak di halaman rumahnya, sekitar pukul 06.00 WITA.

Namun, kemunculan cacing tak berlangsung lama. Sekitar pukul 08.00 WITA, cacing sudah tak lagi muncul.

Baca juga: Geger Cacing Keluar dari Tanah dalam Jumlah Banyak di Bali

Paramarta mengatakan, cacing yang keluar sempat ia kumpulkan untuk diberikan kepada bebek.

"Sudah hilang sekitar jam 08.00 WITA. Dipatok ayam, sama saya berikan ke bebek. Besok pagi mau tak liatin lagi apa bakal muncul lagi atau tidak," kata Paramarta saat dihubungi, Rabu pagi.

Awalnya ia mengira yang keluar tersebut adalah lulut atau ulat emas yang memang kerap keluar di pekarangan rumah warga.

Namun, setelah didekati, ternyata makhluk yang keluar bukan lulut, tapi cacing.

Sebelumnya, fenomena kemunculan cacing dalam jumlah banyak ditemukan di di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/4/2020).

Baca juga: Dari Pagi hingga Siang Cacing Tak Henti Keluar dari Tanah dalam Jumlah Banyak

Seorang pedagang bakso di Pasar Gede, Marsono mengatakan, cacing keluar dari taman sekitar pasar pada pukul 05.30 WIB.

Saking banyaknya, cacing yang keluar dari dalam tanah tersebut menyebar sampai ke jalur pejalan kaki dan jalan raya.

Ahli menilai fenomena ini dapat saja terjadi disebabkan perubahan musim dan kondisi cuaca.

 

Peneliti Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hari Nugroho mengatakan, hewan memiliki kepekaan tinggi terhadap gejala alam.

"Namun dalam hal ini saya kira, bisa jadi karena perubahan cuaca. Apalagi saat ini kita sedang menuju perubahan musim, dari penghujan ke kemarau," kata Hari kepada Kompas.com, Minggu (19/4/2020).

Dalam perubahan musim, biasanya hewan akan melakukan migrasi. Sebab, kemungkinan habitat mereka saat ini sudah tidak lagi sesuai.

Cacing yang muncul di Pasar Gede Solo jumlah banyak, kata Hari, juga bisa saja terjadi karena faktor lingkungan.

Sebab, seperti lingkungan pasar yang pada umumnya lembab, becek atau kondisi tanah yang berair secara umum sangat cocok sebagai tempat hidup cacing. (Kontributor Bali, Imam Rosidin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com