Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pemudik Diturunkan dan Tergeletak di Pinggir Jalan, Alami Sesak Napas, Ini Kata Sopir

Kompas.com - 27/04/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seorang pemudik yang mengalami sesak napas ditemukan tergeletak di pinggir jalan raya Kutasari, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (26/4/2020).

Perempuan berinisal YT (57) itu merupakan warga Desa Sumingkir, Kutasari, Purbalingga, yang baru saja kembali dari perantauan.

YT diketahui menumpang mobil travel bersama sembilan penumpang lainnya yang dijemput dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Mereka hendak pulang ke tiga wilayah, yakni Purwokerto, Purbalingga, dan Banjarnegara.

Baca juga: Diturunkan Paksa karena Sesak Napas, Seorang Ibu Tergeletak di Pinggir Jalan

Kronologi

Anggota Polsek Kutasari, Purbalingga, Jawa Tengah membantu evakuasi pemudik wanita yang diturunkan dari travel karena alami sesak nafas di jalan raya Kutasari, Minggu (26/4/2020).KOMPAS.COM/MOHAMAD IQBAL FAHMI Anggota Polsek Kutasari, Purbalingga, Jawa Tengah membantu evakuasi pemudik wanita yang diturunkan dari travel karena alami sesak nafas di jalan raya Kutasari, Minggu (26/4/2020).
Kejadian bermula ketika seorang perempuan yang diketahui bernama YT tergeletak di pinggir jalan raya di Kutasari, Purbalingga, Minggu (26/4/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Haning Wikantono menjelaskan, YT merupakan warga Desa Sumingkir, Kutasari, Purbalingga, yang baru saja menumpang mobil travel dari Jakarta.

Namun, YT mengalami sesak napas hingga diduga diturunkan paksa di pinggir jalan.

YT tergeletak bersama barang bawaannya.

Sedangkan mobil travel yang berasal dari Jakarta itu langsung pergi.

Baca juga: Pengakuan Sopir Travel Menurunkan Pemudik yang Sesak Napas di Jalan

Ilustrasi MudikKOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Ilustrasi Mudik
Warga tak berani menolong

Meski YT tergeletak tak berdaya di pinggir jalan, warga yang melihat tak berani menolong.

Tak lama kemudian, petugas medis yang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap turun dan menolong YT.

YT pun dibawa dengan ambulans ke rumah sakit.

Sedangkan keluarga YT langsung dihubungi dan dijemput.

Baca juga: Kisah-kisah Warga yang Masih Berupaya Mudik Meski Dilarang, Tak Jujur, 100 Orang Dipaksa Putar Balik

Dievakuasi, memiliki asma

Ilustrasi asmacatinsyrup Ilustrasi asma
Hanung memastikan bahwa gejala sesak napas yang dialami YT tak berkaitan dengan virus corona atau Covid-19.

"Itu sesak napas dan ada riwayat asma, saat ini kondisinya stabil," ujar dia.

YT saat ini telah mendapatkan perawatan di RS Siaga Media.

"Saat dievakuasi, kondisinya (YT) sadar namun mengalami sesak napas, tidak ada gejala kejang," kata Hanung.

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

ilustrasi sopiriStockphoto/forrest9 ilustrasi sopir

Keterangan sopir travel

Polisi kemudian mencari identitas travel beserta sopir yang mengemudikan.

Pengemudinya berinisial KM, warga Desa Bojong, Kecamatan Mrebet, Purbalingga.

Kapolsek Kutasari AKP Agus Amjat Purnomo mengemukakan, KM diamankan beberapa saat usai YT dievakuasi.

Kepada polisi, KM menolak tuduhan menurunkan paksa YT di pinggir jalan.

"Jadi sebenarnya travel sudah dihentikan warga dan diarahkan untuk cek kesehatan penumpang di puskesmas. Tapi, penumpang itu menolak dan minta diturunkan di tepi jalan, katanya mau dijemput keluarganya," ujar Agus.

Kepada polisi, KM mengaku, saat diturunkan tak ada gejala apa pun pada diri YT.

"Sopirnya juga tidak tau kalau setelah diturunkan penumpangnya mengalami sesak napas," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi | Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com