KOMPAS.com- Seorang remaja berusia 13 tahun yang duduk di bangku Sekolah Menengah pertama (SMP) ditemukan tewas mengenaskan di Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (8/4/2020).
Remaja tersebut tewas dengan kondisi tubuh terkubur setengah badan di sebuah kebun karet milik PTPN III, Kecamatan Gunung Melala, Simalungun.
Namun semenjak hari itu, dia tak kembali pulang ke rumahnya.
Merasa cemas, keluarga remaja tersebut kemudian mendatangi kantor polisi untuk melapor, Senin (6/4/2020).
"Pada hari Senin kemarin, datang keluarga menyampaikan ke Polsek kita, Polsek Bangun untuk mengabarkan anaknya tidak pulang ke rumah," ujar dia.
Laporan itu segera ditindaklanjuti oleh polisi.
Baca juga: Jenazah Remaja 13 Tahun Dikubur Setengah Badan
Empat hari setelah hilang dan tak pulang, remaja itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Keadaannya mengenaskan lantaran tubuhnya terkubur setengah badan.
Pelaku juga menutupi tubuh korban dengan daun-daunan.
"Saat ditemukan, korban separuh badannya ditanam, yang tampak mulai dari dada bagian atas. Dada bagian bawah ditanam, ditutupi daun-daunan, tumbuh-tumbuhan menjalar," jelas dia.
Baca juga: Seorang PNS Ditangkap Bersama 4 PSK di Kamar Hotel, Salah Satunya Masih Remaja
Namun motor dan ponsel korban justu tak ada di lokasi penemuan jasad.
Polisi justru mendapati satu cangkul di lokasi.
"Kita mencari bukti, menyisir di seputaran TKP. Kita mendapat barang bukti satu cangkul yang diduga untuk menanam korban," ucap dia.
Dari hasil temuan, dua orang diduga pelaku pembunuhan diringkus. Mereka yakni RBP (17) dan MA (17).
"Pelaku masih kenal korban," ujar dia.
Polisi masih melakukan pendalaman untuk mengetahui motif pembunuhan itu.
Baca juga: Polisi Tangkap 5 Pelaku Tawuran yang Tewaskan Remaja Condet, 4 Orang Masih Anak
Melansir Tribun Medan, seorang kerabat korban mengatakan, sekitar sebulan lalu korban dibelikan motor baru.
Erna mengaku mengetahui korban keluar bermain bersama terduga pelaku dengan mengendarai sepeda otornya.
"Pelakunya ini katanya temannya, tapi kami enggak tahu. Kami enggak kenal itu apakah temannya. Cuma tahunya orang sekampung juga," kata dia, dilansir dari Tribun Medan.
Menurut Erna, korban adalah sosok periang. Sehingga Erna heran ada orang yang tega menghabisi nyawa korban dan mengubur tubuhnya sembarangan.
"Dia ini sehari-hari periang. Sama keluarga baik. Kami juga enggak pernah dengar dia ada musuh di pergaulannya," kata dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Medan, Dewantoro | Editor: Abba Gabrilin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.