Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Oknum Pembina Pramuka Bunuh dan Perkosa Siswi SMP, Berawal dari Menaksir Korban

Kompas.com - 05/04/2020, 06:00 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan sadis terhadap siswi SMP berinisial RN (13), di Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu ( OKU), Sumatera Selatan, pada Jumat (3/4/2020) berhasil diungkap polisi.

Pelaku pembunuhan tersebut tak lain adalah oknum pembina pramuka tempat sekolah korban bernama Aldy Sukma Wijaya (19).

Dari hasil pemeriksaan polisi, selain membunuh korban dengan balok kayu, pelaku juga memperkosanya saat sudah meninggal.

Berawal dari jatuh cinta dengan korban

Aldy Sukma Wijaya (19), oknum pembina pramuka yang bunuh dan perkosa siswi SMP di SumselSRIPOKU.COM/LENI JUWITA Aldy Sukma Wijaya (19), oknum pembina pramuka yang bunuh dan perkosa siswi SMP di Sumsel

Kepada polisi, pelaku mengaku sudah lama menaksir korban. Sebab, korban dianggap memiliki wajah cantik.

Karena merasa jatuh cinta dengan korban tersebut, ia juga mengaku selalu memperhatikan korban setiap di sekolah.

Demi mendekati korban itu, ia kemudian mulai aktif untuk membantu kegiatan pramuka di sekolah tersebut meski tidak dibayar.

Hal itu dilakukan karena semata-mata agar dapat mendekati korban, mengingat korban diketahui suka dengan kegiatan pramuka.

Hanya saja upaya yang dilakukan itu diduga tidak berhasil merebut hati korban. Sebab, hingga kejadian pembunuhan tersebut terjadi antara pelaku dan korban tidak memiliki hubungan asmara.

“Saya sudah lama naksir, tapi susah mendekatinya,” kata Aldy dikutip dari SRIPOKU.com.

Baca juga: Kronologi Oknum Pembina Pramuka Bunuh dan Perkosa Siswi SMP

Dugaan perencanaan

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, kasus pembunuhan sadis yang dilakukan pelaku terhadap korban diduga  ada unsur perencanaan.

"Sekarang tersangka masih kita periksa untuk mengetahui apa motifnya. Dugaannya, pembunuhan ini sudah direncanakan oleh pelaku," ujar Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu, Sabtu (4/4/2020).

Dugaan perencanaan itu, kata dia, didasarkan pada kronologi sebelum kejadian pembunuhan tersebut berlangsung.

Menurut Wahyu, malam hari sebelum kejadian itu pelaku diketahui sempat mengirimkan pesan kepada korban melalui Facebook.

Adapun isinya, meminta korban untuk datang ke sekolah mengikuti kegiatan pramuka pada keesokan harinya.

Korban yang tak menaruh curiga, kemudian keesokan paginya datang ke sekolah dengan diantar oleh orangtuanya.

Baca juga: Usai Dibunuh, Jenazah Siswi SMP Disetubuhi Oknum Pembina Pramuka

Dibunuh dan diperkosa

Ilustrasi pelecehan seksual  Ilustrasi pelecehan seksual

Menurut Wahyu, setibanya di sekolah itu RN diketahui hanya seorang diri.

Kemudian tersangka Aldy meminta korban untuk menuju ke lapangan di belakang sekolah.

"Saat tiba di lapangan itu, korban diminta untuk berbalik badan. Pelaku lalu memukulnya dari belakang dengan menggunakan balok kayu," kata Wahyu.

Setelah korban tak sadarkan diri, oleh pelaku lalu dibawa ke hutan belakang sekolah.

Korban kemudian digerayangi oleh pelaku. Mengetahui korban mendadak bergerak, oleh pelaku kembali dipukul berulang kali hingga tewas.

"Saat meninggal, korban kembali diperkosa oleh pelaku. Setelah itu jenazah korban diikat dan ditinggalkan di kebun," jelas Wahyu.

Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan ABG di Kalbar, Setelah Tewas Korban Disetubuhi

Tewas terikat di kebun sekolahan

Ilustrasithawornnurak Ilustrasi

Mengetahui anaknya tak kunjung pulang dari sekolah, orangtuanya yang sejak awal telah menunggu putrinya di pagar sekolah itu khawatir.

Saat dicari di sekolah, anaknya juga tak berhasil ditemukan.

Karena hingga sore putrinya belum juga ditemukan, orangtua korban akhirnya melaporkan anaknya hilang.

Setelah kembali dilakukan pencarian bersama dengan petugas, korban akhirnya ditemukan di kebun belakang sekolah dengan kondisi sudah tak bernyawa dan dalam kondisi terikat.

Mendapat laporan itu, polisi langsung melakukan penyelidikan, hingga kemudian berhasil menangkap tersangka.

Baca juga: Viral Video Perampok Sekap Lansia di Pontianak, Polisi Tangkap Pelaku berkat CCTV

Bukan pembina Pramuka

Mengenai status pelaku, Kepala Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka Guritno mengatakan, Aldy bukan seorang pembina pramuka.

"Dia bukan seorang pembina atau pembantu pembina atau instruktur latihan Pramuka. Yang bersangkutan hanya pernah membantu pelaksanaan sebuah kegiatan Pramuka di Gugus Depan Pramuka yang ada di sekolah tersebut," kata Guritno dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya penyebutan pembina pramuka tidak tepat.

"Selain karena tidak terjadi saat kegiatan kepramukaan, pelaku juga bukan pelatih Pramuka," ujar Guritno.

Syarat untuk menjadi pembina Pramuka, kata dia, serendah-rendahnya pernah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.

Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Farid Assifa, Setyo Puji, Candra Setia Budi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com