Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Viral Anggota DPRD Akan Telan Virus Corona | Heboh Helm Covid-19 Milik Wakapolres Mojokerto

Kompas.com - 01/04/2020, 06:14 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita tentang aksi seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) di Medan yang terlibat cekcok dengan anggota polisi menjadi sorotan di Kompas.com di hari kemarin.

Saat kejadian tersebut, anggota dewan yang bernama Edi Saputra keceplosan menyebut tak takut mati dan akan menelan virus corona.

Setelah ditelusuri, saat itu Edi memprotes polisi saat menangani pemakaman jenazah rekannya yang positif PDP.

Sementara itu, berita aksi Wakapolres Mojokerto yang memakai helm mirip bentuk virus corona juga menjadi viral.

Aksinya itu tak lain untuk menarik perhatian pengendara saat mensosialisasikan pencegahan wabah corona ke pengendara yang melintas di Simpang Lima Kenanten, Mojokerto.

Berikut ini berita terpopuler nusantara secara lengkap:

1. Video anggota DPRD di Medan jadi viral, ini faktanya

Ilustrasi viral, media sosial.Shutterstock Ilustrasi viral, media sosial.

Saat terlibat cekcok dengan seorang anggota polisi soal prosedur pemakaman jenazah salah satu rekannya, Edi menyebut tak takut mati dan akan menelan virus corona usai terlibat cekcok dengan seorang anggota polisi.

"Aku anggota DPR tak takut mati aku bang. Dijamin negara aku. Mana virusnya biar kutelan sekarang. Mana Corona itu biar kutelan, mana," katanya kepada salah satu warga.

Peristiwa itu terjadi saat Edi melayat di rumah duka di Jalan Air Bersih, Kota Medan, Senin (30/3/2020).

Baca berita selengkapnya: Fakta Viral Anggota DPRD Cekcok dengan Polisi di Medan, Sebut Tak Takut Mati dan Telan Corona

2. Pemkot Surabaya akan tutup 19 pintu masuk

Petugas menyemprotkan larutan disinfektan kepada penumpang yang turun dari kapal KMP Gajah Mada di Penyeberangan Ujung-Kamal, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (28/3/2020). Kegiatan itu untuk mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/ama.ANTARA FOTO/Didik Suhartono Petugas menyemprotkan larutan disinfektan kepada penumpang yang turun dari kapal KMP Gajah Mada di Penyeberangan Ujung-Kamal, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (28/3/2020). Kegiatan itu untuk mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/ama.

Pemkot Surabaya bersama instansi terkait akan melakukan screening di 19 pintu masuk bagi setiap kendaraan ataupun masyarakat yang akan masuk Kota Pahlawan.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan menyiapkan posko dan bilik sterilisasi yang dijaga oleh petugas gabungan dari beberapa instansi terkait.

"Jadi intinya adalah kita sudah bersiap untuk melakukan karantina wilayah di Surabaya, karena meningkatnya penderita positif Covid-19 ini yang cukup memprihatinkan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat, di Balai Kota Surabaya, Senin (30/3/2020).

Baca berita selengkapnya: Surabaya Segera Karantina Wilayah, 19 Pintu Masuk Dijaga, Pengendara Di-screening

3. Jenazah diduga terinfeksi corona ditolak warga

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah

Rekaman video saat warga menolah jenazah salah satu mantan anggota DPRD Sulawesi Selatan yang diduga terinfeksi virus corona menjadi viral.

Saat itu, jenazah hendak dimakamkan di Pemakaman Kristen Pannara, Kecamatan Manggala, Makassar, Selasa (31/3/2020).

Dalam video yang berdurasi sekitar 27 menit tersebut terlihat ambulans yang membawa jenazah korban tak bisa melintas di Jalan Antang Raya usai warga memblokirnya dengan kursi.

"Jangan dikubur itu di sini kalau masih mau enak, sehat, jangan jenazah corona dikubur di tengah masyarakat," kata pria yang mengaku sebagai Ketua RW tersebut yang dibalas dengan sorakan warga.

Baca berita selengkapnya: Warga Tolak Pemakaman Jenazah Mantan Anggota DPRD Sulsel yang Diduga Positif Corona

4. Pembunuhn ABG di Kalbar

Satreskrim Polres Landak melakukan olah tempat kejadian perkara untuk menyelidiki penyebab kematian perempuan berusia 16 tahun, Minggu (29/3/2020).dok Polres Landak Satreskrim Polres Landak melakukan olah tempat kejadian perkara untuk menyelidiki penyebab kematian perempuan berusia 16 tahun, Minggu (29/3/2020).

Kasus pembunuhan seorang anak baru gede atau ABG di Kalbar mulai terungkap.

Polisi berhasil mengamankan seorang terduga pelaku berinisial UH.

Kasat Reskrim Polres Landak Iptu Idris Bakara mengatakan, pelaku sudah mengintai korban saat melintas di dekat rumahnya.

Lalu, saat situasi jalan masih sepi, UH langsung melancarkan aksinya.

"Korban langsung dibawa ke hutan sambil dicekik sampai lemas," kata Idris saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/3/2020) pagi.

Setibanya di hutan, sambung Idris, pelaku lantas memerkosa korban dalam keadaan tak berdaya dan diduga telah meninggal dunia.

Baca berita selengkapnya: Sebelum Dibunuh dan Diperkosa, Ternyata ABG yang Hendak Jadi Pagar Ayu di Kalbar Sudah Dibuntuti Pelaku

5. Wakapolres Mojokerto pakai helem corona

Wakapolres Mojokerto Kompol David, mengenakan Helm virus corona saat menyemprotkan disinfektan dan sosialisasi bahaya Covid-19, Selasa (31/3/2020).KOMPAS.COM/DOK. POLRES MOJOKERTO Wakapolres Mojokerto Kompol David, mengenakan Helm virus corona saat menyemprotkan disinfektan dan sosialisasi bahaya Covid-19, Selasa (31/3/2020).

Aksi Wakapolres Mojokerto Kompol David pada Selasa (31/3/2020), menyita perhatian masyarakat.

David, bersama sejumlah personel Polri dan TNI, melakukan penyemprotan disinfektan di Simpang Lima Kenanten Mojokerto.

Saat penyemproten berlangsung, David menyosialisasikan pencegahan penyebaran virus corona baru kepada pengendara yang melintas dengan mengenakan helm berbentuk virus corona.

"Tetap waspada, tetapi jangan panik. Jaga jarak dan jauhi kerumunan. Itu beberapa pesan yang kami sampaikan," kata David saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.

Baca berita selengkapnya: Pakai Helm Virus Corona, Wakapolres Mojokerto: Jaga Jarak dan Jauhi Kerumunan

(Penulis: Kontributor Makassar, Himawan, Kontributor Jombang, Moh. Syafií | Editor: Dheri Agriesta, Candra Setia Budi, Khairina, David Oliver Purba, Michael Hangga Wismabrata )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com