Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Intan Cegah Corona, Jahit Masker Kain dan Dibagikan kepada Warga

Kompas.com - 27/03/2020, 15:08 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Farida Intan Sari (39), penjahit hijab di Dusun Gondosuli, Kare, Kabupaten Madiun, menggunakan keahlian menjahitnya untuk mencegah penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

Intan menjahit masker kain yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat, anak yatim, dan tenaga medis.

Niat membuat masker kain itu berdasarkan pengalaman pribadinya selama kasus penyebaran virus corona baru atau Covid-19 terus meningkat.

Intan kesulitan mencari masker yang langka di pasaran. 

"Saat ini masker langka dan susah cari di tengah wabah corona yang melanda Indonesia. Saya sendiri juga susah cari, kalau ada barangnya juga mahal," kata Intan yang dihubungi Kompas.com, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: Jenazah Pasien PDP Corona di Aceh Utara Dibuka Plastiknya dan Dimandikan, Keluarga Bersikeras Pasien Sakit Biasa

Intan semakin khawatir saat tetangga dan teman-temannya juga kesulitan mencari masker. Ia dan suaminya pun terketuk memproduksi masker berbahan kain.

 

Awalnya, Intan belajar dari video tutorial yang ditemukan di Youtube untuk membuat masker kain itu.

Bahan yang digunakan merupakan kain yang belum digunakan sejak pertama membuka usaha konveksi hijab setengah tahun lalu.

Pada hari pertama, Intan dan suaminya mampu membuat 30 masker kain.

Pada hari kedua, Intan dibantu dua karyawan yang bekerja di konveksi jilbabnya. Mereka berhasil membuat 50 masker kain.

 

Produksi masker kain pun terbatas, karena Intan masih menggunakan alat konvensional seperti gunting untuk memotong kain.

Dalam sehari, Intan bisa memproduksi 120 masker kain.

Intan pun membagikan masker kain itu kepada tetangga dan teman terdekat secara gratis. 

Setelah lingkungan terdekatnya memiliki masker kain, Intan mengunggah informasi masker gratis buatannya di berbagai media sosial dan aplikasi pesan instan WhatsApp.

"Postingan saya di Facebook banyak yang membagikan di grup dan akun, sehingga banyak yang datang ke sini meminta masker," kata dia.

Baca juga: Cara Unik Warga Cegah Corona, Gotong Royong Buat Tempat Cuci Tangan

Tak jarang, warga desa lain yang datang ke rumahnya untuk meminta masker tersebut. Setiap warga diberikan tiga masker kain.

Intan juga kerap kedatangan tenaga medis dan panti asuhan yang membutuhkan masker. Kepada mereka, Intan tak membatasi masker yang diberikan.

Ia kasihan karena tenaga medis kekurangan alat pelindung diri (APD) dan masker. Padahal, mereka berada di garis depan mencegah penyebaran corona.

"Sejak saya posting pekan lalu, sudah seribuan masker saya bagi gratis kepada warga,” kata Intan.

 

Sejumlah pejabat di tingkat kecamatan dan kelurahan juga meminta masker yang dibuat penjahit jilbab itu.

Selain Madiun, Intan membagikan secara gratis masker buatannya kepada kolega di Surabaya, Malang, Bojonegoro, dan Bali.

Baca juga: Ini Daftar 50 Warteg yang Sediakan Makan Gratis di Tengah Wabah Corona

Meski banyak yang berminat membeli, Intan tak pernah menjualnya. Niatnya tulus membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Saya akan membantu sebisanya. Dan saya tidak ingin memanfaatkan keadaan warga yang saat ini kesusahan mendapatkan masker. Saya berharap apa yang saya lakukan bisa bermanfaat bagi banyak orang,” jelas Intan.

Sebelumnya diberitakan, jumlah pasien positif Covid-19 di Jawa Timur sebanyak 59 orang hingga Kamis (26/3/2020).

Sebanyak 221 pasien dalam pengawasan dan 3.055 orang dalam pemantauan (ODP) tercatat di Jawa Timur.

Sementara itu, pasien yang sembuh sebanyak tujuh orang dan tiga pasien meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com