YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) kehilangan seorang Guru Besar Farmakologi, Iwan Dwiprahasto.
Iwan meninggal dunia pada Selasa (24/3/2020).
Semasa hidupnya, Iwan yang dikenal sebagai sosok profesor santun dan lemah lembut, telah menyumbang banyak pemikiran dalam bidang keilmuannya.
Baca juga: Guru Besar UGM yang Positif Covid-19 Meninggal Dunia
Salah satu kontribusi Iwan dalam bidang farmakologi diungkapkan Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono.
Dalam pidato pengukuhan Guru Besar UGM pada 7 Januari 2020, Iwan Dwiprahasto menyampaikan kurangnya informasi bukti ilmiah baru tentang obat dan farmakoterapi yang menghantui kalangan profesional kesehatan di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Kala itu, Iwan mengungkapkan, kelemahan ini yang dimanfaatkan duta-duta farmasi sebagai peluang dan secara gencar membanjiri para dokter dengan informasi-informasi tentang obat mereka.
Keterbatasan informasi ini menjadikan off-label use of drug sangat marai dalam praktik sehari-hari.
Baca juga: Akademisi UGM: Begini Pola Hidup Sehat Lawan Corona, Salah Satunya Makan Kimpul
"Dalam pidatonya beliau mengajak para profesional kesehatan untuk senantiasa mengacu pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk menjaga kesehatan masyarakat," kata Panut dalam sambutannya di acara doa bersama untuk Iwan Dwiprahasto di Balairung UGM, Selasa (24/03/2020).