Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Desak Pemulangan 49 TKA di Kantor Imigrasi Kendari Berakhir Ricuh

Kompas.com - 20/03/2020, 21:12 WIB
Kiki Andi Pati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa puluhan orang dari Forum Komunikasi Pembela Demokrasi yang mendesak pemulangan 49 tenaga kerja asing (TKA) asal China di Kantor Imigrasi Kelas IIA Kendari, Jumat (20/3/2020), berakhir ricuh.

Kericuhan dipicu saat massa hendak membakar ban bekas di depan Kantor Imigrasi tapi dihalang petugas kepolisian.

Selain itu, massa juga sempat memaksa masuk ke Kantor Imigrasi.

Baca juga: Bupati Konawe Minta Gubernur Sultra Stop TKA dari China

Dalam orasinya, pengunjuk rasa meminta Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mendeportasi 49 TKA asal China yang masuk di kota Kendari di tengah merebaknya wabah virus corona.

Mereka menganggap kedatangan puluhan TKA itu dapat meresahkan warga. Apalagi saat ini wilayah Sultra sudah ditemukan 3 orang warga positif corona.

Pengunjuk rasa juga mendesak Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Tenggara dan Kepala Kantor Imigrasi Kendari untuk lepas jabatannya jika tidak bisa mengatasi permasalahan TKA di Sultra. 

"Jika dalam waktu satu kali 24 jam pernyataan sikap kami tidak direspon, kami akan datang lagi dengan membawa massa lebih banyak lagi," teriak Amril Sabara, salah seorang pengunjuk rasa.

Baca juga: Setelah Polda Sultra Keliru Sampaikan Informasi Kedatangan 49 TKA China...

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Tenggara Sofyan sempat menemui demonstran dan menjelaskan 49 TKA itu sudah mengantongi visa.

Warga China itu, disebut Sofyan, juga sudah menjalani karantina di Thailand sebelum masuk wilayah Indonesia.

 

Belum lama ini masyarakat dihebohkan dengan beredarnya video yang merekam kedatangan puluhan warga negara asing (WNA) asal China di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (15/3/2020) malam.

Dalam video yang berdurasi 58 detik itu menunjukkan puluhan tenaga kerja asing (TKA) itu lengkap dengan koper yang diderek dari sebuah ruangan kedatangan bandara.

Semua warga China itu menggunakan masker di wajahnya. Puluhan TKA tersebut bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, menuju Bandara Haluoleo, Kendari, dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 696 dan tiba pukul 19.30 WITA.

Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Merdisyam sempat mengatakan, puluhan TKA itu kembali tiba di Kendari setelah mengurus perpanjangan visa di Jakarta.

Padahal, para warga negara China itu adalah TKA baru yang akan bekerja di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Atas adanya perbedaan informasi terkait kedatangan TKA China di Bandara Haluoleo, Merdisyam pun meminta maaf.

"Permohonan maaf kepada rekan-rekan sekalian dari saya sebagai Kapolda Sultra," kata Merdisyam dalam keterangan pers di Media Center Mapolda Sultra, Selasa (17/3/2020).

Terkait pernyataannya yang sempat dikatakannya, Merdisyam menjelaskan awalnya hanya menerima laporan dari pengelola Bandara Haluoleo, mengenai adanya 49 TKA yang baru tiba dari Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com