Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMP Ini Pura-pura Diculik Usai Sandal Ibunya Hilang, Mengaku Sering Nonton FTV

Kompas.com - 10/03/2020, 06:59 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang siswi SMP, SR (12), di Kabupaten Pangkajene, Makassar, Sulawesi Selatan, berpura-pura jadi korban penculikan, pada Sabtu (7/3/2020).

Menurut polisi, berdasarkan pengakuan SR, kejadian itu berawal saat dirinya menghilangkan sandal milik ibunya.

Setelah itu, menurut keterangan SR, ide penculikan terinspirasi dari tayangan sinetron kesukaannya.  

"Putri ini merekayasa cerita dan mengaku telah diculik, tapi yang sebenarnya adalah Putri ini kesal sama keluarganya dan mengarang cerita," ujar Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji saat rilis kasus di Mapolda Sulsel, Senin, seperti dilansir dari Antara.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Gara-gara hilangkan sandal

Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji mengatakan, SR terpaksa berpura-pura diculik karena takut dimarahi orangtuanya karena menghilangkan sandal ibunya.

"Awalnya adiknya korban berinisial I bilang kalau ibunya akan marah karena menghilangkan sandalnya dan korban juga sakit hati karena permintaan untuk dibelikan sepatu tidak dipenuhi orangtuanya," kata Aji saat merilis kasus di Polda Sulsel, Senin (9/3/2020).

Tak hanya itu, SR juga mengaku sakit hati saat kakak laki-lakinya menyuruhnya pergi dari rumah.

Baca juga: Siswi SMP Pura-pura Diculik karena Takut Dimarahi Hilangkan Sandal

2. Bersembunyi di gudang

Menurut Aji, setelah mendengar ucapan kakak laki-lakinya tersebut, SR kemudian lari bersembunyi di gudang milik tantenya dan meninum obat Paracetamol 2 tablet, Asam Fenamat, dan Antalgin hingga tertidur di gudang beras tersebut.

Saat terbangun dari dalam gudang tersebut, kata Aji, SR mendengar kepanikan orangtuanya dan melihat orangtuanya pergi mencarinya.

SR lalu mengambil seutas tali dan mengikat tangannya seakan-akan dia diculik.

"Setelah ditemukan oleh tetangganya di gudang itu, dia lalu mengaku kepada tantenya kalau sudah diculik dan dibawa pergi melalui mobil Toyota Avanza," ujar Aji.

Baca juga: Kronologi Rekayasa Penculikan Bayi di Angkot, Mulai Terungkap Setelah Polisi Periksa Orang Ini

 3. Mengaku terinspirasi sinetron

Aji mengatakan, SR mengaku mendapat ide diculik karena terinsipirasi dari sinetron dan film televisi (FTV) atau sinetron yang sering ditontonnya.

"Terinspirasi dari berbagai acara di TV. Sinetron, FTV kan banyak itu acaranya," kata Aji kepada wartawan di lobi Polda Sulsel, Senin (9/3/2020).

Sebelum ditemukan oleh keluarganya, menurut Aji, SR telah membuat persiapan dan perencanaan dengan menyiapkan seutas tali.

Tali yang telah disiapkan itu digunakan untuk mengikat kedua tangannya di belakang agar terlihat seperti orang yang sedang diculik.

"Yang pasti banyak kejanggalan mulai dari cerita korban yang tidak berkesesuaian, kemudian bajunya yang masih terlihat rapi, tidak lusuh, dan lainnya," katanya.

Baca juga: Tabrakan Speed Boat Paspampres di Palangkaraya, Dandim Hilang

4. Terungkap saat polisi temukan kejanggalan

Aji menjelaskan, rekayasa SR terungkap ketika polisi menemukan kejanggalan dalam pengakuan SR.

Dirniya menyebutkan bahwa telah diculik oleh salah satu anak tokoh masyarakat di kampungnya.

Saat diperiksa, anak tokoh masyarakat tersebut tidak pernah menculik SR dan hanya melakukan kegiatan memancing di hari SR merekayasa penculikannya.

"Kepada penyidik, akhirnya korban mengaku bahwa dirinya mengarang cerita untuk mendapatkan perhatian dari orangtuanya," tutur Aji.

Baca juga: Perahu Paspampres Terlibat Kecelakaan di Sungai Sebangau, 1 Orang Belum Ditemukan

(Penulis: Kontributor Makassar, Himawan | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com