GROBOGAN, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Andi Moh Akbar Mekuo mengatakan, kasus tewasnya seorang pengasuh Pondok Pesantren Al Lathifiyah beserta kelima santriwatinya masih didalami oleh kepolisian.
Para korban diketahui meninggal dunia setelah tenggelam di lokasi galian C di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (9/3/2020) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
"Kami masih mendalami kasus ini. Yang pasti para korban tewas tenggelam dan tak ada unsur penganiayaan," kata Andi saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Senin.
Baca juga: Coba Selamatkan 5 Santriwati yang Tenggelam di Galian C, Pengasuh Ponpes Ikut Tewas
Tokoh masyarakat Desa Kronggen, Sukarjo (53) beserta Perangkat Desa Kronggen, Fachrul Rozi menyebut jika pemilik galian C bernama Sucipto, warga Kecamatan Brati.
Menurut mereka, dari keterangan pemilik galian C kepada warga setempat, usaha tambangnya itu mengantongi izin resmi dari pemerintah untuk beroperasi.
"Pemiliknya Pak Cipto dan mengaku kepada kami resmi," kata Sukarjo.
"Iya katanya resmi dan sudah beroperasi bertahun-tahun," sambung Rozi.
Untuk diketahui, enam orang tewas tenggelam di kubangan galian di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (9/3/2020) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Berdasarkan data dari Polsek Brati, enam orang tewas merupakan para penghuni Pondok Pesantren Al Lathifiyah yang lokasinya tak jauh dari galian C tersebut. Para korban tercatat berasal dari Kabupaten Grobogan.
Lima di antaranya adalah para santriwati dan seorang korban lagi merupakan pemilik sekaligus pengasuh Ponpes Al Lathifiyah.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan