Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pasien Suspect Corona di Batam Meninggal, Hasil Negatif, Perawat dan Dokter Jalani Tes Spesimen

Kompas.com - 04/03/2020, 07:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pasien A (61) warga negara Singapura meninggal di RSBP Batam setelah menjalani perawatan pada Sabtu (22/2/2020) lalu.

A disebut-sebut terindikasi terpapar virus corona. Namun dari hasil cek laboratorium, pasien A dinyatakan negatif corona.

Pasien A mengeluh sakit setelah dari Singapura dan kembali ke Batam. Ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Awal Broos. Namun karena demam dan sesak napas, pasien A dirujuk ke RSBP Batam.

Baca juga: Kontak dengan Suspect Corona yang Meninggal, Perawat hingga Dokter di Batam Jalani Tes Spesimen

Ia meninggal setelah dua hari menjalani perawatan.

Manajer Medik RSBP Batam, dr Muhammad Yanto mengatakan pasien A sudah lama menetap di Batam bersama keluarganya.

"Pasien ini memang sudah komplikasi, ya bisa dikatakan sakit tua lah," terang dr Muhammad Yanto, Rabu (26/2/2020).

A pergi ke Singapura hanya untuk cap paspor lalu kembali ke Batam. Kondisi pasien A sebelumnya sakit-sakitan dan pernah dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Bantah WNA Singapura Meninggal di Batam karena Corona, Tim Medis Sebut Pasien Sudah Lama Sakit-sakitan

"Jadi keterangan dari pihak keluarga di Batam, pasien ini sudah menetap di Batam, dan di Singapura juga tidak ada komunikasi dengan siapa pun," jelasnya.

Jenazah A baru diambil keluarganya pada Rabu (27/2/2020) karena pihak keluarga masih koordinasi pemakaman dilakukan di Batam atau di Singapura.

"Saat ini jenazah sudah dikebumikan dan diambil pihak keluarga di Batam dan dikebumikan di TPU Sambau Nongsa," kata dr Yanto.

Baca juga: Dinkes Kepri: 15 Warga Batam Dikarantina Terkait Virus Corona Dalam Kondisi Sehat

 

30 orang yang kontak dengan A jalani spesimen

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana mengatakan 30 orang yang pernah kontak dengan pasien A akan menjalani tes spesimen.

Tes tersebut dilakukan walaupun pasien A telah dinyatakan negatif corona.

Hal tersebut berdasarkan arahan dari Kementerian Kesehatan RI untuk mencegah wabah corona di Batam.

"Ini instruksi dari Kementerian Kesehatan dan wajib dijalankan," kata Tjetjep, Selasa (3/3/2020).

Baca juga: Batam Waspada Corona, WN Singapura Positif Miliki Rumah di Batam hingga 15 Warganya Dikarantina

Tjetjep mengatakan 30 orang tersebut termasuk istri dan anak pasien A, serta perawat dan dokter yang menangani A selama menjalani perawatan di RSBP Batam.

Pemeriksaan atau tes spesimen dilakukan untuk memastikan semuanya bebas dari wabah virus corona.

"Tidak ada yang di karantina, hanya dilakukan tes spesimen saja. Bahkan Istri dan anak A terus dalam pantauan kami," jelas Tjetjep.

"Jika tes spesimen dari 30-an orang tersebut ada yang positif, otomatis semuanya akan langsung di karantina," ujar Tjetjep.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hadi Maulana | Editor: Aprillia Ika, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com