Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suspect Virus Corona di RS Kariadi Meninggal karena Bronkopneumonia

Kompas.com - 26/02/2020, 23:24 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

Sumber Antara

SEMARANG, KOMPAS.com- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi, Kota Semarang, mengungkapkan penyebab seorang pasien suspect virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia. 

Pasien yang menjalani isolasi karena sakit sepulang dari Spanyol dan Uni Emirat Arab itu meninggal karena penyakit bronkopneumonia.

"Jadi pasien pria usia 37 tahun yang meninggal pada Minggu (23/2) itu, karena penyakit bronkopneumonia sehingga paru-parunya mengalami kerusakan akibat infeksi, bukan karena virus corona," kata Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) RSUP dr Kariadi Fathur Nur Kholis, di Semarang, Rabu (26/2/2020).

Baca juga: Update! 2.769 Meninggal karena Virus Corona, Yunani Laporkan Kasus Infeksi Pertama

Bronkopneumonia merupakan infeksi yang mengakibatkan terjadi peradangan pada paru-paru.

Tingkat kematian akibat penyakit Bronkopneumonia memang tinggi.

Penyebab infeksi pada bagian paru-paru dan saluran pernapasan itu bisa karena virus, bakteri, jamur atau makhluk hidup yang lain.

Baca juga: Lawan Corona, Akhirnya China Akan Larang Masyarakatnya Konsumsi Hewan Liar

Seseorang yang menderita penyakit bronkopneumonia akan mengalami peradangan di saluran napas dan gangguan dalam bernapas, sehingga tidak bisa mengambil oksigen dan tidak bisa mengeluarkan karbondioksida.

"Pasien yang kemarin meninggal tingkat bronkopneumonia-nya sangat berat, tingkat kerusakan paru-parunya cukup berat, kemungkinan penyebabnya bakteri," ujarnya.

 

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr Kariadi Agoes Oerip Poerwoko menambahkan pasien yang meninggal dunia akibat bronkopneumonia itu masuk kategori pasien dalam pengawasan karena mempunyai riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Pasien juga ada gejala-gejala demam, batuk, sesak napas hingga gangguan pernapasan berat dan pasien dalam pengawasan dilakukan pemeriksaan sesuai arahan Kementerian Kesehatan dan pemeriksaan penunjang untuk cari penyebab adakah infeksi Virus Corona," katanya.

Agoes menegaskan pasien tersebut meninggal dunia bukan karena terinfeksi virus corona, karena hasil laboratorium terhadap yang bersangkutan ternyata negatif.

Suspect corona yang meninggal sempat menjalani isolasi karena menunjukkan gejala demam, batuk, pilek, dan sesak nafas sepulang dari Spanyol.

Dia tiba di Indonesia pada 12 Februari 2020 dan mulai menjalani perawatan pada 17 Februari 2020. Proses isolasi pasien ini mulai berlangsung pada 19 Februari 2020..

Pasien itu meninggal pada Minggu (23/2/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com