KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 221 babi dari peternakan milik warga dilaporkan mati di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Dinas Peternakan NTT Dany Suhadi mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab ratusan babi itu mati mendadak.
"Kalau ratusan babi yang mati di Kabupaten Belu itu sudah positif terkena virus African Swine Fever (ASF) atau virus flu babi. Tapi di Kota Kupang, penyebabnya belum diketahui pasti," kata Dany saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/2/2020).
Baca juga: Terkena Virus Flu Babi Afrika, 574 Babi Mati di Belu
Dinas Peternakan NTT telah mengirimkan sampel darah dan organ tubuh babi yang mati ke Laboratorium Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara.
Pengiriman organ tubuh babi itu dilakukan untuk mencari tahu penyebab kematian ternak milik warga tersebut.
Dany juga meminta masyarakat membantu pemerintah melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus tersebut.
Pihaknya, kata Dany, masih terus mendata jumlah babi yang mati di kabupaten lainnya di NTT.
"Nanti akan kami sampaikan jika data sudah kami terima," kata Dany.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.