Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mahasiswa Aceh Bertahan di Wuhan Akibat Corona Merebak: Butuh Makanan hingga Belum Bisa Dipulangkan

Kompas.com - 27/01/2020, 06:01 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Virus corona merebak di Wuhan, China. Akibatnya, belasan mahasiswa asal Aceh terisolasi di kota tersebut.

Mereka memilih menetap di dalam kamar lantaran mewaspadai penularan virus corona.

Berikut fakta-fakta mengenai belasan mahasiswa Aceh yang terisolasi akibat merebaknya virus corona di Wuhan:

Baca juga: Virus Corona Renggut Nyawa 56 Orang, AS dan Jepang Berencana Evakuasi Warganya dari Wuhan

1. Butuh makanan

Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan.AFP/HECTOR RETAMAL Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan.

Seorang mahasiswa asal Aceh yang berkuliah di Wuhan, China adalah Mulia Mardi.

Mulia Mardi, saat Kota Wuhan ditutup, sedang tidak berada di Wuhan. Ia sedang berjalan-jalan di beberapa kota di China.

Namun saat hendak kembali ke Wuhan, Mulia Mardi tidak diperbolehkan.

"Sehingga saya dari Beijing langsung ke Indonesia," katanya.

Namun, ia mengaku menjalin komunikasi dengan rekan-rekannya sesama mahasiswa Aceh di Wuhan.

"Mereka aman dan mengisolasi diri di dalam kamar, tapi stok makanan serta masker khusus yang terbatas," katanya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/1/2020).

Dilansir dari Aceh.tribunnews.com, saat ini pemerintah Aceh telah mengirimkan dana bantuan pada mahasiswa Aceh di Wuhan.

Dana tersebut diharapkan membantu mahasiswa membeli stok makanan.

Baca juga: Tidak Benar, Isu yang Menyebut WN China di Surabaya Terjangkit Virus Corona

2. 12 mahasiswa

epa08161926 People wear masks as they walk in an empty street after Chinese New Year celebrations were cancelled in Beijing, China, 25 January 2020. On 25 January, the National Health Commission of China confirmed the death toll from the Wuhan coronavirus outbreak has risen to 41 with 1,287 cases of patients infected as of 24 January.  EPA-EFE/WU HONGWU HONG epa08161926 People wear masks as they walk in an empty street after Chinese New Year celebrations were cancelled in Beijing, China, 25 January 2020. On 25 January, the National Health Commission of China confirmed the death toll from the Wuhan coronavirus outbreak has risen to 41 with 1,287 cases of patients infected as of 24 January. EPA-EFE/WU HONG

Sama dengan dirinya, beberapa mahasisa asal Aceh tengah berlibur ke luar Wuhan dan kembali ke kampung halaman sebelum wilayah tersebut diisolasi.

Sedangkan 12 mahasiswa Aceh masih berada di Wuhan hingga akses kota itu ditutup.

Salah satu mahasiswa Aceh yang berada di Wuhan, Alfi Rian membenarkan bahwa ada 12 mahasiswa Aceh di kota tersebut.

"Kami ada 12 di sini, kami terbagi di beberapa tempat, masing-masing di kampus kami," ungkap Alfi, seperti dilansir dari Aceh.tribunnews.com.

Baca juga: Tanggapan Kemlu Soal Evakuasi Mahasiswa Indonesia di Wuhan yang Khawatir Virus Corona

3. Menetap di kamar

Sebuah mobil melaju sendiri di jalanan kota Wuhan, China, yang sepi akibat wabah virus corona yang mematikan, Minggu (26/1/2020).AFP/HECTOR RETAMAL Sebuah mobil melaju sendiri di jalanan kota Wuhan, China, yang sepi akibat wabah virus corona yang mematikan, Minggu (26/1/2020).

Merebaknya virus corona membuat pemerintah menutup akses Kota Wuhan. Sebab virus ini dapat menyebar melalui udara.

Transportasi massal seperti subway kereta api sejak dua hari lalu telah ditutup.

Hanya mobil polisi dan mobil ambulans yang diperbolehkan melintas.

Alfi Rian mengatakan, para mahasiswa asal Aceh pun harus berdiam dan tidak keluar.

"Kami tidak diisolasi tapi memilih menetap di kamar, tidak keluar ke mana-mana," ujarnya.

Baca juga: Hati-hati, Kemampuan Virus Corona untuk Menyebar Disebutkan Semakin Kuat

4. Belum bisa dipulangkan

Sejauh ini, KBRI di China menyatakan belum bisa memulangkan seluruh warga Indonesia di China, termasuk para mahasiswa yang berada di Wuhan.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat pemerintah Aceh Muhammad Iswanto mengatakan, pemerintah Aceh terus bekerja sama dengan KBRI memantau para mahasiswa.

Meski belum bisa dipulangkan ke tanah air, Iswanto mengatakan, belasan mahasiswa itu aman dan dalam pengawasan KBRI China.

“Komunikasi intensif dengan KBRI Tiongkok terus dilakukan oleh tim Dinas Sosial. Kita ingin memastikan mahasiswa asal Aceh aman di sana,” kata dia.

Jika memungkinkan, pemerintah Aceh berencana memfasilitasi kepulangan para mahasiswa Aceh di Wuhan.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Raja Umar, Masriadi | Editor : Aprillia Ika, Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com