Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Gubernur Sumbar Sambut 150 Turis China | Sunda Empire Dilaporkan Roy Suryo

Kompas.com - 27/01/2020, 05:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyambut kedatangan 150 turis asal China di tengah merebaknya virus corona di China dan beberapa negara.

Rencananya, 150 turis China itu akan berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di Sumbar selama lima hari.

Sementara, pendiri Sunda Empire, Ki Ageng Rangga merasa tidak terima dilaporkan oleh Roy Suryo ke polisi.

Ia menyebut Roy Suryo adalah maling yang berteriak maling.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi perhatian pembaca Kompas.com:

Baca juga: Awal Perjumpaan Ardian dengan Sukiyah: Bermula dari Cerita Teman hingga Potong Rambut Gimbal 2 Meter yang Jadi Sarang Tikus

1. Sukiyah, Hidup Seorang Diri Berteman Gelap hingga Rambut Jadi Sarang Tikus

Ardian menunjukkan rambut Sukiyah yang telah dipotong.KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA Ardian menunjukkan rambut Sukiyah yang telah dipotong.

Sukiyah, warga Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, dikenal sebagai sosok yang seram hingga tak ada yang berani mendekat.

Rambutnya tak terurus hingga panjangnya mencapai 2 meter dan menjadi sarang tikus. Bau badannya menyengat karena tak pernah mandi.

Sukiyah tinggal seorang diri. Hampir tak ada yang mau mendekat dengan kondisinya yang seperti itu.

Menurut sang paman, Suramto, Sukiyah mengalami kebutaan dan tak mau bersosialisasi sejak kecil.

"Sukiyah mulai bertingkah aneh dan jadi pendiam sejak umur 10 tahun," kata Suramto, Kamis (23/1/2020).

Kisah Sukiyah terdengar oleh relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ardian, yang pelan-pelan bisa mengajak Sukiyah berkomunikasi

Ardian memotong rambut 2 meter Sukiyah dan membawanya ke yayasan sosial.

Baca juga: Kisah Relawan Potong Rambut Gimbal 2 Meter dan Jadi Sarang Hewan: Saya Merinding

2. Mantan Pencuri Beras Jadi Relawan Penolong Sukiyah

Sosok Ardian yang belakangan ini viral karena niat mulianya menolong Sukiyah memiliki masa lalu yang tak baik, dirinya pernah masuk penjara. (Tribun Jateng/ Akbar Hari Murti) Sosok Ardian yang belakangan ini viral karena niat mulianya menolong Sukiyah memiliki masa lalu yang tak baik, dirinya pernah masuk penjara. (Tribun Jateng/ Akbar Hari Murti)
Ardian merupakan relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang menolong Sukiyah.

Ardian bercerita pada awal pertemuannya dengan Sukiyah harus berkomunikasi selama 30 menit untuk meyakinkan Sukiyah.

Akhirnya rambut Sukiyah yang sepanjang dua meter dan dipakai sarang tikus dipotong.

Selain itu, dia juga berhasil meyakinkan Sukiyah agar mau dimandikan oleh petugas.

Di balik kebaikan hatinya, Ardian sebelumnya merupakan seorang residivis kasus pencurian.

"Saat itu yang diambil sebanyak 8 ton beras. Saya dipenjara selama dua tahun," kata Ardian di Sekretariat MRI Salatiga dan Kabupaten Semarang, di Jalan Merak, Klaseman, Kelurahan Mangunsari, Salatiga, Sabtu (25/1/2020).

Selain dijual, beras itu dia konsumsi sendiri dan dibagi-bagi kepada masyarakat yang merasa kesulitan ekonomi.

Dia kembali dipenjara karena masalah serupa. Namun kali ini dia bertaubat.

Akhirnya Ardian memilih menjadi relawan untuk membantu sesama.

Baca juga: Sosok Ardian, Relawan Penolong Sukiyah dari Rambut 2 Meter Sarang Tikus: Mantan Residivis Keluar Masuk Penjara

3. Pulang dari China, Seorang Warga Jambi Diduga Terjangkit Virus Corona

Ilustrasi Virus CoronaStocktrek Images/Getty Images Ilustrasi Virus Corona

Usai bepergian dari Wuhan, China, ada seorang warga Jambi mengalami batuk pilek dan diduga terjangkit virus corona.

Pasien yang sempat ditangani rumah sakit swasta ini lalu dirujuk ke RSUD Raden Mattaher Jambi pada Sabtu (25/1/2020) malam.

Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan RSUD Raden Mattaher Jambi, dr Dewi Lestari mengatakan belum bisa memastikan apakah warga Jambi itu terjangkit virus corona.

"Perlu pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya dikutip dari TribunJambi.com.

Baca juga: Akibat Virus Corona, 3 Negara Ini Berencana Evakuasi Warganya dari Wuhan

4. Gubernur Sumbar Sambut Kedatangan 150 Turis China

Ancaman virus corona tak menyebabkan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyetop masuknya turis asal China.

Bahkan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyambut kedatangan 150 wisatawan China usai mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (MIB).

Meski demikian, Irwan meminta otoritas bandara untuk selalu waspada terhadap turis yang masuk.

"Saat ini di BIM sudah ada thermo scanner sebagai alat pemindai suhu tubuh untuk mendeteksi virus corona," jelas Irwan.

Adapun para turis akan mengunjungi beberapa daerah, yakni Pariaman, Bukittinggi, Tanah Datar, Padang dan Kawasan Mandeh.

Mereka dijadwalkan berada lima hari di Sumbar.

Baca juga: Wabah Virus Corona, 150 Turis China Tetap Diterima di Sumbar

5. Sunda Empire Dilaporkan Roy Suryo, Ki Ageng Rangga: Maling Teriak Maling

Petinggi Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana saat memberikan tanggapan terkait laporan Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo ke Polisi.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Petinggi Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana saat memberikan tanggapan terkait laporan Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo ke Polisi.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo melaporkan petinggi Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana ke Polda Metro Jaya atas kasus pencemaran nama baik dan menyebarkan berita bohong.

Roy menyebut Sunda Empire telah mengubah informasi terkait Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) di Wikipedia.

Di situs tersebut, sempat tertulis PBB didirikan di Bandung.

Selain itu, pernyataan Rangga ke Roy Suryo pada saat berbincang di sebuah acara televisi juga dinilai mencemarkan nama baik.

Menurutnya, Sunda Empire maupun Rangga yang merupakan sekretaris jenderal tidak pernah melakukan pengubahan.

"Saya sendiri tidak mengutik-untik komputer, Saya seorang sekretaris jenderal, mosok ngurus-ngurus gituan," katanya.

Justru dia menuduh Roy Suryolah yang melakukan pengubahan.

"Dia yang membuat, kemudian fitnah, karena ditujukan bahwa saya mengubah Wikipedia, ternyata tidak," tandasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dian Ade Permana, Pythag Kurniati, Candra Setia Budi, Perdana Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, David Oliver Purba), Tribun Jambi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com