MANADO, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki penyebab kematian seorang remaja yang ditemukan tewas dalam pipa waduk, di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Selasa (21/1/2020).
Penyelidikan dilakukan untuk mencari kemungkinan lain yang jadi penyebab tewasnya remaja tersebut.
Sejauh ini, polisi masih menduga remaja bernama Christian Wane (16) tewas akibat tenggelam dan mayatnya terbawa arus.
"Motif tewasnya korban, sementara ini seperti yang dilaporkan sebelumnya, mungkin dia (korban) lagi sementara bermain, terus tidak bisa mengendalikan dirinya, kemudian terbawa arus dan masuk ke dalam pipa waduk," ujar Kapolres Sangihe AKBP Sudung Napitu, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (23/1/2020).
Baca juga: 3 Hari Hilang, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dalam Pipa Waduk
Sebelumnya, mayat Christian Wane (16), warga Desa Manente, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, ditemukan terjebak di dalam pipa besi berdiameter 30 inci di waduk buatan.
Kepala Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado Sinaga mengatakan, peristiwa itu baru diketahui setelah ada laporan dari Polsek Tahuna, ada seorang remaja yang dilaporkan hilang sejak tiga hari lalu, jasadnya terjebak dalam pipa waduk.
"Setelah mendapatkan informasi itu, saya langsung memerintahkan anggota yang ada di Pos SAR Tahuna untuk melakukan evakuasi," katanya dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Orangtua Mayat Balita Tanpa Kepala Masih Tak Percaya Anaknya Tewas karena Tercebur ke Selokan
Dalam evakuasi, tim SAR dibantu Polsek Tahuna, Babinsa Manete, dan warga setempat.
"Proses evakuasi membutuhkan waktu 5 jam, dikarenakan kerasnya pipa yang harus dipotong terlebih dahulu. Evakuasi juga menggunakan alat berat. Korban berhasil dievakuasi pada pukul 05.00 WITA, dan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujar Sinaga.
Setelah dievakuasi, jasad korban diserahkan kepada keluarganya untuk disemayamkan.
"Dan identifikasi kejadian ini kami serahkan ke kepolisian yang berkompeten untuk menyelidiki penemuan korban," sebut Sinaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.