KOMPAS.com - Keraton Agung Sejagat yang ada di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo mengklaim memiliki 450 pengikut.
Salah satu pengikutnya adalah Puji yang bergabung dengan Keraton Agung Sejagat bersama suaminya sejak tahun 2015 lalu.
Puji adalah punggawa keraton yang bertugas sebagai penyambut tamu di depan pintu masuk keraton. Sedangkan suaminya, bertugas untuk mencatat daftar hadir para pengunjung
Dilansir dari Tribun Jateng, Puji mengaku diajak bergabung oleh Sang Raja Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat.
Baca juga: Setelah Viral, Keraton Agung Sejagat di Purworejo Jadi Tempat Wisata Dadakan
Puji menyakini bahwa Totok Santoso Hadiningrat adalah trah dari Eyang Hanyokrokusumo.
Menurut Puji, Sinuhun Totok sering menguraikan sejarah dan mereka percaya bahwa daerah Pogung tempat berdirinya keraton pernah dilewati kereta kencana dan merupakan bekas keraton pada masa lalu.
Itulah alasan istana Keraton Agung Sejagat didirikan di daerah Pogung.
"Nenek moyang saya menceritakan jika, akan ada istilahnya 'pasar ilang kumandange'
dan percaya akan kedatangan Kaisar Sinuhun yang merupakan titisan keturunan eyang Majapahit," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).
Baca juga: Mengenal Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Ada Raja dan Ratu hingga Klaim Bukan Aliran Sesat
Ia mengaku selama menjadi punggawa tidak pernah membayar iuran untuk masuk keraton.
"Paling kalau keluar uang kalau kita berangkat ke sini naik motor, bensinnya sendiri," jelasnya.
Istana Keraton Agung Sejagat menurut Puji sangat terbuka sehingga banyak pengunjung yang datang ke wilayah keraton.
Terkait pembiayaan kerajaan termasuk pembuatan seragam, Puji mengatakan menggunakan biaya sendiri.
"Tidak ada janji-janji, paling adalah wejangan seperti menceritakan sejarah Jawa, dan misinya adalah menyejahterakan masyarakat dalam hal sandang pangan papan," jelasnya.
Istana Keraton Agung Sejagat didirikan di rumah dan lahan Cikmawan (53) warga asli RT 3 RW 1 Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan.
Cikmawan adalah Adipati Djajadiningrat dan bagian dari punggawa keraton. Dia juga sebagai koordinator ndalem Keraton Agung Sejagat.
Dilansir dari Tribunnews.com, di halaman istana terdapat bangunan kerangka mirip tiang dari kayu yang berdiri kokoh. Masyarakat sekitar menyebut bangunan tersebut bakal untuk pendopo.
Tidak jauh terdapat sebuah kolam yang memiliki sumber air yang tidak terlalu jernih.
Di sudut lain, terlihat sebuah batu besar yang diletakkan di pendopo kecil sehingga tidak terkena hujan dan panas secara langsung.
Cikmawan, pemilik lahan yang juga menjadi koordintaor ndalem keraton menyakini bahwa Totok yang disebut sinuhun adalah seorang kaisar.
"Sinuhun itu adalah kaisar, setelah nantinya diangkat menjadi kaisar nantinya dia akan pindah di situ," kata Djajadiningrat.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pengakuan Puji Punggawa Kerajaan Agung Sejagat, Lokasi Bangunan Disebut Bekas Keraton Majapahit
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.