Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Pasutri Tewas di Kos, Pasangan Pengantin Muda hingga Suami Seorang PNS

Kompas.com - 13/01/2020, 09:01 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pasangan suami istri di Manado, Sulawesi Utara, ditemukan tak bernyawa di kamar kos, Sabtu (11/1/2020).

Sontak kejadian tersebut membuat heboh warga di Kelurahan Komo Luar, Lingkungan II, Kecamatan Wenang, Kota Manado.

Pasangan suami istri tersebut adalah Gung Akbar (26) dan istrinya, Rosna Sartika Kandong (27). Selain itu, Gung diketahui bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sementara itu, foto jasad kedua korban sempat menjadi viral di media sosial. Polisi masih berjuang keras untuk mengungkap penyebab kematian kedua korban.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Pasangan pengantin muda

Kedua mayat saat dimasukan ke dalam ruang jenazah di RS Bhayangkara Manado, Sabtu (11/1/2020) malamKOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY Kedua mayat saat dimasukan ke dalam ruang jenazah di RS Bhayangkara Manado, Sabtu (11/1/2020) malam

Kedua pasangan suami istri yang ditemukan tewas di kamar indekos diketahui baru saja menikah.

Berdasarkan informasi, Gung merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS). Dirinya berasal dari Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.

Sementara istrinya, Rosna, berasal dari Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Girian, Kota Bitung.

Dilansir dari Tribunnews, kedua pasangan tersebut baru menikah pada bulan November 2019 lalu. 

Baca juga: Mencari Tahu Penyebab Tewasnya Pasangan Pengantin Baru di Manado

2. Kesaksian warga saat kedua jasad ditemukan

Ilustrasi jenazah. Ilustrasi jenazah.

Berdasar keterangan dari saksi Joni Anna (39), sekitar pukul 12.00 Wita, dia melihat Gung keluar untuk mengambil makanan melalui jasa pesan antar.

Setelah itu, kedua korban masuk ke dalam kamar.

"Sekitar pukul 00.30 Wita, saya melihat istrinya, Rosna masuk ke dalam kamar. Setelah mereka berdua di dalam kamar, saya sudah tidak mendengar lagi ada suara atau keributan," kata Joni.

Namun, keesokan harinya, sekitar pukul 16.00 Wita, Joni didatangi seseorang pria yang mengaku teman dari kedua korban dan ingin bertemu salah satu korban, Rosna.

Kemudian, lelaki tersebut menggedor pintu dan mengintip dari lubang kecil.

Tak berselang lama, pria tersebut berteriak memanggil Joni dan dan memberitahu bahwa ada darah di tembok.

"Mendengar itu, saya mengintip juga, dan ternyata betul. Kemudian saya mengambil linggis dan membuka paksa kamar mereka. Ternyata mereka berdua telah meninggal dunia, lalu saya menghubungi kepala lingkungan dan beberapa saat kemudian petugas dari kepolisian datang," kata Joni.

Baca juga: Berawal dari Iseng, Nino Bikin Kerajinan dari Tusuk Gigi Senilai Rp 1 Juta

3. Polisi kesulitan selidiki telepon milik korban

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan salah satu barang bukti berupa telepon genggam yang diduga milik korban.

Namun sayangnya, polisi kesulitan menggali informasi lewat telepon genggam tersebut karena terkunci dengan pola.

"Kuncinya informasi terkait kasus ini itu ada di handphone, tapi handphone tersebut di lock," ujar Kasat Reskrim, AKP Thommy Aruan pada Minggu (12/1/2020) siang.

Saat ini ketiga handphone tersebut dibawa ke Polda Sulut untuk bantu diselidiki.

"Ketiga handphone milik korban sudah dibawa ke Polda Sulut, jika tidak bisa juga terpaksa akan dikirim ke Mabes Polri di Jakarta," ucapnya.

Baca juga: Gara-gara Batalkan Pernikahan Saat Kencan, Perempuan di Jambi Dibunuh Pacar

4. Polisi duga ada masalah keluarga

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Untuk motif kematian korban, polisi mengatakan masih mendalami. Pihaknya juga belum menemukan indikasi keterlibatan orang pihak ketiga.

"Kalau dilihat dari peristiwa ini belum kita temukan pihak ketiga. Kemungkinan besar ada masalah internal di dalam mereka yang memicu terjadinya peristiwa tersebut," pungkasnya.

Seperti diketahui, kematian kedua pasangan suami istri di kamar kos tersebut menjadi viral di media sosial. 

Foto-foto suasana keramaian warga di sekitar kos juga menjadi perbincangan warganet. 

Baca juga: Suami Istri Penghuni Indekos Ditemukan Tewas di Manado

5. Keluarga sempat menolaj otopsi

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Pihak keluarga sempat menolak proses otopsi kepada kedua korban. Hal itu disampaikan salah satu kerabat korban di SPKT Polresta Manado.

"Kami keluarga kedua belak pihak sudah menerima kematian ke dua korban, sehingga kami tetap akan melakukan penolakan otopsi, " kata keluarga korban kepada Tribunnews.

Namun demikian, dilansir dari Tribunnews, polisi tetap melakukan otopsi untuk mengungkap motifi di balik kematian kedua korban yang menjadi viral di media sosial.

"Itu dilakukan, untuk penyelidikan lanjut, karena banyak isu yang beredar, belum tentu benar. Sehingga kami melakukan otopsi, untuk memastikan kejadian tersebut," tegas mantan Kasat Reskrim Polres Tomohon itu.

Seperti diketahui, kedua korban diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Manado.

Baca juga: Pernikahan Unik, Pengantin Baru Sedekahkan Sandal Jepit ke Masjid Usai Akad

(Penulis : Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com