Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Korban Longsor di Bogor Gunakan Alat GPR, Ini yang Ditemukan Basarnas

Kompas.com - 12/01/2020, 15:45 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Khairina

Tim Redaksi

Lima orang itu yakni, Muhammad Hudri (24), Sherly (6), Asti (45), Aan (45) dan Rumsah (65).

Keempatnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan langsung dimakamkan di lokasi.

Sementara tiga orang yang dilaporkan hilang atas nama Amri (65), Maesaroh (25), dan Cici (10).

Sementara itu, salah satu orang tua korban, Yuli (40) mengaku masih mengingat jelas detik-detik longsoran yang mengubur rumah dan dua anaknya.

Sebelum longsor menerjang, kata dia, ia sempat menyaksikan banjir bandang dari atas bukit Tajur.

Ketika itu, terdengar suara gemuruh seperti air tsunami yang langsung mengguyur seluruh pemukiman penduduk.

Suasana pagi di Kampung Sinar Harapan, menjadi hari terakhir untuk melihat sang buah hati, Cici.

Dia tak pernah menyangka hujan deras yang mengguyur bakal menjadi petaka bagi keluarga kecilnya.

Pasalnya, sudah berpuluh-puluh tahun lamanya kampung yang berada di bawah perbukitan itu selalu aman dari bencana.

"Di rumah pagi-pagi santai jadi air kecil dulu biasa dan tau-taunya besar ke arah rumah saya sepintas saja kayak tsunami, saya ke gulung jauh nyangkut di pohon kelapa dan terakhir lihat Cici pas kejadian itu, jadi lepas pegangan karena saya juga sudah keseret," ucapnya tersedu-sedu.

"Saya dievakuasi itu sudah enggak sadar tau-tau sudah di puskesmas. Sudah habis semuanya barang barang dan bapak saya juga ketimpa reruntuhan bangunan," sambung dia.

Yuli menyebut, jika ditotal ada empat yang menjadi korban akibat bencana tersebut yakni, Cici (10), Sherli (6), Muhammad Hudri (24), dan Rumsah (65).

Keempatnya masih memiliki ikatan saudara.

"Sherly anak saya yang kecil, Hudri adik saya, ibu Rumsah ibu saya. Jadi Cici anak saya yang kedua.

Total anak saya ada 3, meninggal 2 yaitu Cici dan Sherly," sebutnya.

Yuli dan suaminya mengaku pasrah dan berharap semoga selama tiga hari pencarian itu korban segera ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com