Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Badung Akan Terapkan Tiket Elektronik di 8 Destinasi Wisata

Kompas.com - 09/01/2020, 16:25 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, berencana menerapkan sistem tiket eletronik atau e-tiket di 8 daerah tujuan wisata.

Tujuannya yakni untuk transparansi dan pemanfaatan big data atau mengumpulkan informasi dari wisatawan yang berkunjung.

Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made Badra mengatakan, 8 daerah tujuan wisata tersebut yakni Pantai Pandawa, Uluwatu dan Labuan Sait.

Kemudian, Sangeh, Taman Ayun, Punggul, Nungnung dan Pangsan.

Baca juga: Xpander Warga AS Sebabkan Tabrakan Beruntun di Bali, 3 Orang Terluka

Badra menjelaskan, nantinya para wisatawan bisa beli tiket di manapun dan dibayar menggunakan metode apapun.

Kemudian, setelah pembayaran, wisatawan akan mendapatkan barcode untuk di-scan di pintu masuk tempat wisata.

Badra menyebut sistem pembayaran elektronik ini dirancang oleh Bank Indonesia.

"Ini akan dipandu oleh BI dalam rangka mengintegrasikannya," kata Badra saat dihubungi, Kamis (9/1/2020).

Badra mengakui, sistem ini masih dalam tahap persiapan.

Namun, dalam waktu dekat pihaknya akan mendapatkan alat pembayarannya dan perangkat lainnya.

Baca juga: 3 Hotel Bali dan 1 di Labuan Bajo Sabet Penghargaan World Travel Awards

Badra belum memastikan kapan e-tiket ini bisa diterapkan 100 persen.

Sementara ini akan dilakukan percobaan e-tiket dan secara manual secara bersamaan.

Namun, ia berharap e-tiket ini siap dalam waktu dua bulan.

"Kami masih menunggu perantinya, teknisnya dan lain-lain bagaimana. Sementara akan dilakukan offline dan online, hingga sistemnya jalan 100 persen. Mungkin perlu waktu. Mudah-mudahan dua bulan," kata Badra.

Badra menjelaskan, tujuan menggunakan e-tiket ini untuk transparansi pendapatan dari retribusi tempat wisata.

Menurut Badra, di Badung, 8 daerah tujuan wisata tersebut menyumbang sekitar Rp 126 miliar tiap tahunnya.

"Dari retribusi, pengelola mendapat 75 persen dan pemerintah 25 persen," kata Badra.

Baca juga: Cerita Personel BPBD Mengevakuasi Tawon Ndas, Baju Pinjaman hingga Demam

Selain itu, e-tiket akan dijadikan acuan untuk mendapatkan data valid dari wisatwan yang berkunjung ke Badung.

Nantinya, akan diketahui berapa usia pengunjung, lokasi mana saja yang dikunjungi dan berapa banyak wisatawan tersebut menghabiskan uang dan lain sebagainya.

"Kita bisa kembangkan untuk mendapatkan big data. Nanti akan mendapatkan data lebih valid sehingga transparan dan bisa diakses semua sitem pembayaran. Ini akan dijadikan role model di Bali," kata Badra.

Hal ini juga dinilai untuk meningkatkan kualitas pariwisata Badung.

Artinya, destinasi, industri, dan pemasaran pariwisata berjalan dan berkualitas.

Baca juga: Mengenal Wulan Kepitu, Bulan Suci dan Bebas Kendaraan di Bromo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com