KOMPAS.com- Gempa berkekuatan besar masih berpotensi melanda Aceh pada tahun 2020.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mata' Ie Banda Aceh mencatat adanya peningkatan intensitas gempa selama dua bulan terakhir.
Peningkatan intensitas gempa terjadi di Kepulauan Nikobar, India.
Peningkatan tersebut mempengaruhi patahan aktif di Aceh yang berjarak 244 kilometer.
Di antaranya, segmen Aceh, segmen Selimun, segmen Bate dan segmen Lhoksumawe.
“Ternyata di sana ada lebih dari 40 kejadian gempa bumi. Dan setelah April ada penurunan. Bulan November dan akhir Desember untuk wilayah Sabang ada peningkatan. Dan kebanyakan gempa dirasakan di Sabang atau Nikobar," ungkap Kepala Stasiun BMKG Mata' Ie Banda Aceh, Djati Cipto Kuncoro, seperti dilansir dari Antaranews.com.
Baca juga: Pasca Gempa, Aktivitas Perkantoran di Simeulue Kembali Normal
Sepanjang tahun 2019, BMKG Stasiun Geofisika Mata' Ie Banda Aceh mencatat Aceh dilanda gempa sebanyak 216 kali.
Dari ratusan gempa tersebut, 16 di antaranya merupakan gempa berkekuatan besar dengan magnitudo lebih dari 5.
Meski diperkirakan tidak berpotensi tsunami, masyarakat Aceh diminta waspada jika gempa terjadi tahun 2020.
Masyarakat diharapkan mempersiapkan diri dan mencari lokasi aman jika gempa terjadi.
Sebagi bentuk antisipasi, BMKG Stasiun Mata' Ie Aceh membangun sensor-sensor gempa di beberapa titik di Aceh.
Baca juga: Gempa Aceh, Warga Diimbau Tetap Tenang
Kejadian terbaru, gempa mengguncang Kabupaten Simeulue Aceh berkekuatan magnitudo 6,4 sekitar pukul 13.05 WIB.
Melansir data BMKG, pusat gempa yakni di 2.29 LU, 96.24 BT atau 24 km Barat Daya Sinabang, Aceh dengan kedalaman 13 km.