Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Burung Kacer Seharga Rp 150 Juta Raib | Anggota Brimob Tewas Dianiaya di Yahukimo

Kompas.com - 20/12/2019, 05:39 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita tentang seekor burung kacer hilang di bagasi pesawat Garuda menjadi sorotan di hari kemarin, Kamis (19/12/2019).

Menurut pemilik burung Rendy Lesmana yang juga salah satu penumpang pesawat, mengaku burungnya itu seharga Rp 150 juta.

Burung tersebut diduga hilang saat Rendy membongkar bagasi di pesawat rute Jakarta-Pontianak itu. 

Sementara itu, seorang anggota Brimob tewas dianiaya massa di Yahukimo, Papua.

Penganiayaan tersebut berawal dari salah satu petugas menegur warga yang buang air sembarangan di sekitar Mapolres Yahukimo.

Berikut ini berita populer nusantara selengkapnya:

1. Burung kacer seharga Rp 150 juta raib di bagasi pesawat

Rendy, saat mengajukan keberatan atas hilangnya burung kicau berjenis kacer di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.KOMPAS.COM/HENDRA CIPTA Rendy, saat mengajukan keberatan atas hilangnya burung kicau berjenis kacer di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.

Rendi mengaku telah kehilangan seekor burung kicau berjenis kacer seharga Rp 150 juta saat disimpan di bagasi pesawat.

Menurutnya, burung itu merupakan salah satu burung kicau yang dibawanya ke Jakarta untuk mengikuti kontes kicau mania, Kamis (12/12/2019) pekan lalu.

Dirinya pun mengaku sengaja untuk tidak menggunakan kargo agar burung kesayangnnya itu tidak stres.

"Kami tidak mau burung ini stres, burung ini untuk kontes tingkat nasional, enggak mungkin kami gunakan kargo, karena kami jaga stamina dan kondisi burung, jangan sampai stres," ujarnya.

Baca berita selengkapnya: Burung Kacer Seharga Rp 150 Juta Hilang di Bagasi Pesawat Garuda

2. Jadi kades selama 7 jam, pria ini meninggal dunia

Kepala Desa (Kades) Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Dede Iskandar usai dilantik oleh Bupati Bogor, Ade Yasin bersama 222 dari 273 kepala desa terpilih, di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Rabu (18/12/2019) sekitar pukul 09.00 WIB.KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Kepala Desa (Kades) Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Dede Iskandar usai dilantik oleh Bupati Bogor, Ade Yasin bersama 222 dari 273 kepala desa terpilih, di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Rabu (18/12/2019) sekitar pukul 09.00 WIB.

Terkena serangan jantung, Dede Iskandar, Kepala Desa (Kades) Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, meninggal usai tujuh jam resmi menjadi kepala desa.

Dede meninggal dunia saat di perjalanan menuju Rumah Sakit Azra Bogor.

Dede atau akrab dipanggil Ejel, meninggal pada hari Rabu (18/12/2019) sekitar pukul 16.30 WIB, setelah dilantik oleh Bupati Bogor, Ade Yasin.

Baca berita selengkapnya: Baru Menjabat 7 Jam, Kades di Bogor Meninggal Dunia

3. Anggota Brimob tewas dianiaya warga Yahukimo, ini alasannya

Ilustrasi jenazah. Ilustrasi jenazah.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal mengatakan, kasus tersebut berawal saat seorang anggota polisi menegur warga yang buang air sembarangan.

Saat itu, seperti diketahui, sedang berlangsung penyelesaian perselisihan antara Camat Distrik Lolat dengan masyarakat Lolat (pak guru).

Namun sayangnya, terguran polisi itu membuat warga emosi. Warga tersebut memanggil warga lainnya yang sedang berkumpul di pinggir jalan.

Situasi semakin tidak kondusif, warga bertindak brutal dan melempari Mapolres Yahukimo. Kekacauan merembet hingga sekitar permukiman warga di Jalan Jalur 1.

Sekitar pukul 12.30 WIT, Brigadir Hendra yang sedang melewati jalur 1 hendak ke arah pos Brimob, dianiaya massa di depan Toko Cahaya Yahukimo.

“Korban meninggal setelah sempat mendapat penanganan medis di RSUD Dekai,” kata Kamal, mengutip Antara.

Baca berita selengkpanya: Buang Air Sembarangan, Awal Mula Anggota Brimob Tewas Dianiaya Massa di Yahukimo, Papua

4. Perang pendapat Gubernur Edy dan Bupati Tapteng

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi akan memberhentikan ribuan tenaga honorer di lingkungan kerja Pemerintah Provinsi Sumut, Rabu (19/6/2019)KOMPAS.com/MEI LEANDHA Gubernur Sumut Edy Rahmayadi akan memberhentikan ribuan tenaga honorer di lingkungan kerja Pemerintah Provinsi Sumut, Rabu (19/6/2019)

Disebut rakyatnya miskin oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Ahmad Sibarani Bakhtiar angkat bicara.

Bakhtiar menanyakan balik soal kinerja orang nomor satu di Provinsi Sumatera Utara itu.

Menurutnya, selama menjadi Bupati Tapteng, dia sudah menutup sebanyak 973 tempat maksiat yang sudah ada sejak puluhan tahun.

"Artinya ada sekitar Rp 973 juta uang warga yang berputar setiap malam yang kami selamatkan. Pertanyaannya, Gubernur sudah pernah lakukan apa?" ujar Bakhtiar kepada Kompas.com, Rabu (18/12/2019).

Baca juga: Soal Edy Rahmayadi, Bupati Tapteng: Gubernur Sudah Lakukan Apa?

5. Cekcok, istri injak kemaluan suami

Ilustrasi penganiayaanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi penganiayaan

Menurut keterangan Kanit PPA Polres Probolinggo Bripka Isyana Reni Antasari, peristiwa terjadi di rumah mereka di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jumat (12/12/2019) lalu.

"Sebelumnya mereka terlibat cekcok, mulai urusan ekonomi hingga adanya orang ketiga. Mereka memang sering berantem," kata Bripka Isyana Reni Antasari alias Reni, Kamis (19/12/2019).

Sementara itu, saat cekcok semakin panas, NF (30) memukul dan mendorong Syamsul hingga jatuh tersungkur. Bahkan, kepalanya sempat membentur meja.

Baca berita selengkapnya: Kronologi Istri Injak Kemaluan Suami hingga Pingsan, Awalnya dari Cekcok

(Penulis: Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol | Editor : Aprillia Ika, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com