Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 3 Hari Seorang Nenek Hilang, Personel SAR Sisir Hutan Wonosadi

Kompas.com - 17/11/2019, 12:41 WIB
Markus Yuwono,
Bayu Galih

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Tim SAR gabungan yang berjumlah ratusan orang melakukan pencarian terhadap Marto Markiyem (72), warga Gunungkidul, Yogyakarta, yang sudah hilang sejak Jumat (15/11/2019).

Markiyem diduga hilang di Hutan Wonosadi, yang terdapat di Ngawen, Gunungkidul.

"Ini hari ketiga pencarian," kata Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto melalui pesan singkat Minggu (17/11/2019).

Petugas gabungan yang berjumlah sekitar 100 orang berasal dari Pos Basarnas Gunungkidul, Polsek Ngawen, Koramil Ngawen, BPBD Gunungkidul, Tagana Gunungkidul, SAR DIY, SAR MTA, TRC BPBD DIY, MDMC, Code X, Handayani Rescue, hingga  masyarakat setempat.

Baca juga: Kisah Tragis Nenek 95 Tahun Tewas Terjebak Seorang Diri Saat Rumahnya Terbakar

Mereka terus melakukan penyisiran hutan tersebut.

"Kronologi hilangnya, ada warga yang melihat Mbah Marto Markiyem yang sudah pikun, pulang dari ladang malah masuk ke area Hutan Wonosadi, Ngawen pada Jumat (15/11/2019). Sampai hari ini belum pulang ke rumah," ucap Pipit.

"Informasi korban menggunakan pakaian lengan panjang biru hitam lirik-lirik, menggunakan kain jarik," kata dia.

Koordinator Pos Basarnas Gunungkidul Sulis Haryanto menjelaskan, untuk pencarian hari ketiga dibagi tiga kelompok.

Baca juga: Tinggal di Gubuk Sendiri, Nenek 100 Tahun Ini Kelaparan

Pertama, terdiri dari 29 personel dan warga area yang melakukan pencarian ke arah timur bagian bawah, ke utara rumah Markiyem.

Kelompok kedua, 25 personel dan warga, dengan area pencarian dari arah selatan ke atas menuju rumah Markiyem.

Sementara untuk kelompok ketiga dengan 25 personel SAR Gabungan bersama warga setempat melakukan pencarian dari timur ke atas bagian tengah menuju rumah Markiyem.

"Operasi hari ketiga dimulai sejak pukul 07.30 WIB. Semoga hari ini segera ditemukan," kata Sulis.

Sebagai informasi, Hutan Wonosadi merupakan hutan konservasi yang masih dijaga keasriannya oleh masyarakat setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com