Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ingatkan Warga Jabar Waspada Angin Kencang Saat Musim Hujan

Kompas.com - 14/11/2019, 12:01 WIB
Budiyanto ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, bulan November merupakan awal musim hujan untuk sebagian wilayah di Jawa Barat.

"Bulan November ini hampir 70 persen wilayah di Jawa Barat sudah memasuki musim hujan," kata Agus kepada Kompas.com di Sukabumi, Rabu (13/11/2019).

Agus hadir pada Rapat Koordinasi Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat di Hotel Balcony, Rabu.

Baca juga: Kasus Dua Turis Asing Tewas di Devils Tear, Kapten Kapal Jadi Tersangka

Rapat koordinasi tersebut diikuti oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) kota dan kabupaten se-Jawa Barat atau yang mewakilinya.

Namun, untuk saat ini masih ada yang kemarau di daerah Pantai Utara Jawa seperti Indramayu dan Karawang.

Untuk wilayah Pantura ini, awal Desember nanti baru memasuki musim hujan.

Angin kencang

Agus mengingatkan, pada awal musim hujan, dalam satu hari cuaca dapat cepat berubah. Misalnya pagi cerah dan panas, namun siang harinya berpotensi hujan.

Selain itu juga berpotensi terjadinya angin kencang, terutama dari siang hingga sore.

Hal tersebut karena berpotensi terbentuknya awan gelap berlapis atau awan cumulonimbus.

"Biasanya menyebabkan angin kencang, tapi skalanya lokal sekitar satu kilometer persegi dan waktunya singkat hanya sekitar sepuluh menit atau kurang," ujar dia.

Pada masa-masa awal musim hujan, masyarakat diimbau untuk memperhatikan dan mengecek lingkungannya.

Bila ada pohon yang rimbun, cabang-cabang pohonnya bisa dipangkas.

Kemudian, jika ada benda yang mudah tertiup angin, harus diikat atau diperkuat.

Baca juga: Nenek 95 Tahun Tewas Terbakar di Tasikmalaya, Kesehariannya Menjaga Masjid

Puncak musim hujan diprediksi januari

Menurut Agus, musim hujan ini diprediksi akan berlangsung hingga Mei 2020 mendatang.

Kemudian, untuk puncak musim hujan secara umum akan berlangsung pada Januari 2020.

Pada puncak musim hujan ini, curah hujannya tinggi dan otomatis berpotensi bencana banjir dan longsor.

Untuk itu, diperlukan peran serta masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana.

"Masyarakat bisa membersihkan saluran air atau drainase, kemudian yang tinggal di lereng atau perbukitan harus mengecek lingkungannya, bila rawan longsor sebaiknya segera diantisipasi," kata Agus.

Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat Suprianyatno menjelaskan, Provinsi Jabar dikategorikan sebagai daerah rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, gunung api, tsunami dan gempa bumi.

Kemudian, angin puting beliung, kebakaran lahan, kebakaran hutan, epidemi dan nuklir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com