Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Jenazah Dicor di Bawah Mushala, Diduga Dibunuh dengan Benda Tumpul hingga Ibu dan Anak Saling Tuduh

Kompas.com - 06/11/2019, 09:21 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Warga Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, dihebohkan dengan penemuan kerangka manusia yang dicor di bawah mushala di dalam rumah, kerangka manusia tersebut diketahui bernama Suryono (51) yang sudah menghilang tujuh bulan.

Jenazah Suryono sendiri diketahui setelah anaknya Bahar (27) yang menelpon ibunya untuk menanyakan keberadaan ayahnya.

Saat menelpon, ibunya meminta kepada anaknya agar tidak menanyakan keberadaan ayahnya lagi. Sebab, Suryono sudah dibunuh oleh orang berinisial J dan jenazah Suryono sudah dicor di bawah mushala.

Mendapat kabar itu, Bahar pun kemudian pulang dan menemui kepala desa setempat serta menyampaikan apa yang diceritakan ibunya tersebut.

Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, berdasarkan hasil otopsi dari pihak DVI Polda Jatim bersama Polres Jember, Surono dibunuh dengan benda tumpul hingga meninggal dunia dan dikubur di dalam rumah.

Selain itu, dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi melihat adanya kejanggalan di mushala rumah korban, mushala menjorok ke luar dan melebihi batas tembok.

Sementara itu, Kapolsek Ledokombo AKP Wardoyo Utomo mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, anak dan istri korban saling tuduh sebagai pelaku pembunuhan Surono.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Kronologi ditemukannya jenazah yang dicor dalam mushala

Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Kepala Dusun Juroju, Edi mengatakan, peristiwa ini terungkap saat anak Suryono, Bahar yang bekerja di Bali, menelepon ibunya untuk menanyakan keberadaan ayahnya.

“Jadi saat itu, Bahar hanya mendapat informasi bahwa ayahnya Suryono bekerja di Bali, dan dia bermaksud mencari ayahnya tersebut,” ungkapnya, Senin (4/11/2019).

Saat menelepon itulah, sambungnya, ibunya meminta kepada Bahar agar tidak menanyakan keberadaan ayahnya lagi.

Sebab, ibunya mengatakan kalau Suryono sudah dibunuh oleh orang berinisial J dan jenazah Suryono sudah dicor di bawah mushala.

“Mendengar jawaban tersebut, Bahar kaget dan memutuskan untuk pulang ke Jember, mencari kebenaran informasi tersebut,” ujarnya.

Baca juga: Kronologi Penemuan Kerangka Dicor di Lantai Mushala, Berawal dari Cerita Ibu pada Anaknya

2. Polisi lakukan pembongkaran

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, setelah mendapat informasi adanya jenazah yang dicor di bawah mushala pihaknya langsung menuju lokasi dan membongkar mushalla tersebut.

“Kami kemudian membongkar mushala tersebut, dan memang ditemukan ada kerangka. Tetapi kami menunggu hasil dari tim identifikasi, apakah jasad tersebut memang betul korban ini,” katanya.

Menurut Alfian, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan sudah mengamankan beberapa orang untuk dilakukan pemeriksaan.

“Masih kami dalami, kita sudah lakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi,” ujarnya.

Baca juga: Ditemukan Kerangka Dicor di Bawah Mushala, Diduga Pria yang 7 Bulan Menghilang

3. Diduga dibunuh dengan benda tumpul

Ilustrasi tewas.Shutterstock Ilustrasi tewas.

Alfian mengatakan, berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan pihak DIV Polda Jatim bersama Polres Jember Surono diduga dibunuh dengan menggunakan benda tumpul hingga meninggal dunia dan dikubur di dalam rumah.

Kemudian di atas kuburan tersebut dicor dengan semen untuk dibangun sebuah mushala dan dapur.

"Kami juga menemukan beberapa barang bukti saat membongkar jasad korban yang dicor di bawah lantai mushala yakni linggis pajang 65 cm dengan diameter 4 cm yang beratnya 10 kg, kemudian baju dan sarung korban," ujarnya.

Baca juga: Setelah Dibunuh, Pria yang Jenazahnya Dicor Sengaja Dikubur di Bawah Mushala

4. Motif korban dibunuh diduga warisan atau dendam

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Alfian mengatakan, dalam kasus ini pihaknya belum menetapkan tersangka, meskipun istri dan anak korban sudah ditahan untuk dimintai keterangan.

Sambungnya, istri dan anak korban ditahan karena mereka saling tuduh terkait pelaku pembunuhan Surono.

Dugaan sementara, lanjutnya, motif pembunuhan Surono karena warisan atau dendam pelaku kepada korban.

"Dari pemeriksaan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, kami duga motif warisan atau dendam yang menyebabkan korban Surono dibunuh oleh pelaku," katanya.

Baca juga: 2 Hal Ini Diduga Jadi Alasan Pria di Jember Dibunuh dan Jenazahnya Dicor di Bawah Mushala

5. Istri dan anak korban saling tuduh

Ditahan.shutterstock Ditahan.

Sementara itu, Kapolsek Ledokombo AKP Wardoyo Utomo mengatakan, setelah melakukan pemeriksaan, polisi menahan istri dan anak Suryono yang jenazahnya ditemukan dicor di bawah lantai mushalla.

Penahanan istri dan anak Suryono, sambung Wardoyo, berdasarkan hasil pemeriksaan karena anak dan istri korban saling tuduh sebagai pelaku pembunuhan Surono.

Namun, hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa sejumlah saksi.

"Dua orang yang diamankan yakni istri dan anak Surono justru saling menuduh. SN menuduh anaknya yang membunuh suaminya. Namun, anak juga saat diperiksa, balik menuduh ibunya yang membunuh," ujar Wardoyo, Senin (4/11/2019).

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi melihat adanya kejanggalan di mushala rumah korban, Mushala menjorok ke luar dan melebihi batas tembok.

Baca juga: Jenazah Pria Ditemukan Dicor di Bawah Mushala, Istri dan Anak Korban Saling Tuduh

SUMBER: KOMPAS.com (Kontributor Jember, Ahmad Winarno, Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com