SAMARINDA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian membubarkan paksa aksi demo mahasiswa di kantor DPRD Kaltim di Jalan Teuku Umar, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (30/9/2019).
Polisi menembakkan gas air mata dan water canon hingga massa aksi kocar-kacir.
Sebelum membubarkan paksa, polisi sempat mengimbau massa agar membubarkan diri.
Dari dalam halaman gedung parlemen terdengar suara sirine yang menandakan waktu memasuki saat senja.
"Adik-adik mahasiswa, waktu menyampaikan aspirasi sudah selesai hingga pukul enam sore," kata salah seorang petugas polisi dari dalam areal gedung melalui pengeras suara.
Baca juga: Orangtua dari Mahasiswa UHO yang Tewas Tuntut Keadilan, Minta Pembunuh Anaknya Ditangkap
Namun, para demostran tetap bertahan.
Petugas mulai menggunakan mobil water canon untuk memaksa massa mundur. Namun massa menolak mundur.
Akhirnya polisi melepaskan tembakan gas air mata beberapa kali ke kerumunan massa hingga membuat para demonstran mundur.
Mahasiswa berlarian menghindari asap dan Jalan Teuku Umar pun lumpuh total.
Beberapa di antara mereka jatuh pingsan terkepung asap gas air mata.
Ada yang terjatuh ke parit. Ada yang pingsan karena sesak napas terkepung asap gas air mata.
Tim medis mahasiswa dari berbagai kampus pun menangani para korban.
Ambulans mondar-mandir membawa para korban ke rumah sakit terdekat, di Rumah Sakit Medika Citra, Rumah Sakit Dirgahayu, RSUD AW Sjahranie, dan Klinik Islamic Center.
Baca juga: Kendaraan Taktis Polisi Lindas Mahasiswa Unibos Saat Unjuk Rasa
Hingga berita ini diturunkan, mahasiswa masih berkumpul di Jalan Tengkawang, tak jauh dari Gedung DPRD Kaltim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.