Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Nenek yang Jual 3 Sendok untuk Makan, Tak Pernah Terima Raskin

Kompas.com - 30/09/2019, 06:56 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Mbah Sadinah (75), warga Desa Kleco, Kabupaten Magetan, Jawa Timur terpaksa menjual 3 buah sendok miliknya untuk membeli beras.

Ia menjual 3 sendok miliknya pada Harmoko, tetangganya sendiri.

Kepada Harmoko, Mbah Sadinah mengaku uang penjualan tiga sendok miliknya akan digunakan untuk membeli beras.

“Kejadiannya kemarin, Mbah Sadinah ini ke rumah meminta sendoknya dibeli untuk membeli beras,” ujar Harmoko, warga yang dimintai tolong Mbah Sadinah, Minggu (29/9/2019).

Baca juga: Tak Punya Uang, Nenek Sebatang Kara Ini Jual 3 Sendok demi Makan

Harmoko tak menerima penjualan sendok itu. Ia malah memberi nenek Sadinah beras untuk dimasak.

Menurutnya warga desa sudah sering memberikan perhatian kepada Mbah Sadinah termasuk meminjamkan beras untuk dimasak.

Namun dia mengaku tidak tahu untuk kebutuhan apa sehingga Mbah Sadinah harus menjual sendok miliknya

Baca juga: Ini Kronologi Nenek Iyah Dibunuh dan Mayatnya Dibakar karena Utang Rp 15 Ribu

"Saya kurang tahu untuk kebutuhan apa Mbah Sadinah menjual sendok tersebut,” kata Harmoko.

Menurutnya baru kali ini, Mbah Sadainah sampai menjual sendok demi makan.

Harmoko yang juga penggiat sosial akhirnya berencana menggalang dana melalui komunitas Paguyuban Wong Magetan untuk Mbah Sadinah.

“Rencananya kami mau membantu Mbah Sadinah melalui komunitas,” katanya.

Baca juga: Kisah Rohani, Nenek Buta Sebatang Kara: Tinggal di Gubuk Tua, untuk Makan Tunggu Belas Kasih Warga

 

Tinggal seorang diri

Tak memiliki uang, janda sebatangkara di Kabupaten Magetan ini terpaksa menjual 3 sendok kepada tetangganya untuk membeli beras. Meski sebatang kara dan miskin, Mbah Sadinah tak prnah mendapat bantuan raskin dari pemerintah.KOMPAS.COM/SUKOCO Tak memiliki uang, janda sebatangkara di Kabupaten Magetan ini terpaksa menjual 3 sendok kepada tetangganya untuk membeli beras. Meski sebatang kara dan miskin, Mbah Sadinah tak prnah mendapat bantuan raskin dari pemerintah.
Mbah Sadinah tinggal seorang diri di rumah sederhana berukuran 3 x 6 di Desa Kleco. Rumah tersebut telah direhab oleh pemerintah desa setempat setahun lalu agar layak ditinggali.

Sebelum direhab, nenek berambut putih tersebut bercerita bahwa dulu atap rumahnya pendek sehingga sangat panas saat siang hari.

“Terima kasih rumah saya sudah dibagusin setahun lalu. Dulunya pendek sekarang agak lega,” katanya.

Namun Mbah Sadinah mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan beras dari pemerintah dan tidak memiliki BPJS.

Baca juga: Nenek yang Jual Sendok untuk Makan Tak Pernah Dapat Raskin dan Tak Punya BPJS

“Kalau beras saya tidak pernah dapat bantuan, yang muda-muda itu yang dapat. Alhamdulillah selama ini sehat, masih bisa bekerja,” ucapnya.

Untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari, dia mencari sisa panen padi atau kacang di sawah milik warga.

Terkadang ia juga mencari reruntuhan buah kapuk atau membuat keripik gadung untuk sekedar makan.

Baca juga: Seorang Nenek 80 Tahun Tewas Terjebak di Dalam Kontrakan yang Terbakar

“Kerjanya hanya ngasak (mencari sisa) gabah sama kacang. Kadang seminggu baru bisa menjual hasilnya,” imbuhnya.

Dia mengaku terpaksa menjual tiga sendok miliknya agar bisa membeli beras untuk dimakan.

“Buat beli beras karena saya tidak punya uang dan beras untuk dimakan,” ujarnya ditemui di rumah sederhana yang ditempatinya Minggu (29/9/2019).

SUMBER: KOMPAS.com (Sukoco)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com