Soeko yang lahir di Surabaya, 3 Maret 1966 memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Mengingat almarhum sang ayah adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam, sehingga baginya dunia kedokteran yang melayani dan menolong banyak orang bukan suatu hal yang asing lagi.
"Terakhir saya bertemu Soeko sekitar tahun 2013. Waktu itu dia sudah bertugas di Tolikara. Kami bertemu di rumah Dokter Jerry MN Sen yang juga teman kami satu angkatan di FK Undip tahun 1986. Sesama alumni sudah seperti saudara kandung. Kami saling menghormati dan menjaga satu sama lain," ujarnya.
Pada usianya yang ke-53 tahun, dokter Soeko wafat meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak saat dirinya hendak melakukan perjalanan menuju ke Wamena dari tempat tugas pengabdian di daerah pedalaman Tolikara, Papua.
Atas keberanian dokter Soeko memilih pengabdian di pedalamam Tolikara, Papua, Dinas Kesehatan setempat memasang bendera Merah Putih setengah tiang untuk menghormati jasanya.
Jenazah almarhum dokter Soeko Marsetiyo kini telah dikebumikan di pemakaman keluarga, Kejambon Lor, RT 003 RW 013, Desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman pada Jumat (27/9/2019) kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.