Ia tinggal sendirian di rumah yang sudah rusak. Anak keduanya datang setiap hari mulai pukul 09.00 WIB untuk mengantarkan sebungkus makanan.
Mbah Kasbi hanya bisa bergeser di samping ranjang jika ingin buang air. Di kamar tak berdinding yang di tempatinya itu, tergeletak ember dan baskom yang menyebarkan bau pesing dan bau tak sedap lainnya yang diletakkan di bawah ranjang.
Mahasiwa yang sebelumnya berkuliah di luar Papua menolak undangan pertemuan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh perempuan, di Gedung Negara, Kota Jayapura, Papua, Jumat (13/9/2019).
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe memastikan pihak Pemprov Papua akan tetap berusaha menemui para maahsiswa yang kini sudah berada di Jayapura.
Ia meminta para kepala daerah di tingkat kabupaten/kota untuk aktif menemui para mahasiswa yang berasal dari kabupaten/kota bersangkutan.
"Memang sebagian besar (mahasiswa) adalah biaya dari orangtua, yang biaya orangtua ini agak susah untuk kita komunikasi. Kita harap, bupati-bupati meng-handle semua anak-anak mereka," kata Lukas.
Baca juga: Ditolak Mahasiswa, Gubernur Papua Tetap Lakukan Pendekatan
SUMBER: KOMPAS.com (Slamet Priyatin, Dhias Suwandi, Perdana Putra, Moh. Syafií, Sukoco)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan