PURWAKARTA, KOMPAS.com - Aris Prasetyo (35), pekerja proyek penahan longsor bercerita saat detik-detik kecelakaan beruntun di tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019) itu terjadi.
Ia bahkan turut membantu mengevakuasi para korban kecelakaan.
"Kami mendengar suara duarrr. Kami kaget dan langsung melihat apa yang terjadi," kata Aris.
Bahkan, kata dia, saat ada mobil Ayla yang terjun ia berada sekitar dua meter dari lokasi. Ia bersama pekerja proyek kemudian turut membantu korban.
"Mobil itu seperti terbang di depan saya. Saya buka pintu dan langsung siramin (korban) dengan air mineral," katanya.
Ia juga melihat ada mobil yang terbakar, terguling, hingga hancur tak berbentuk.
"Saya melihat ada korban yang terjepit, hingga langsung terbakar. Kami ikut mengevakuasi," katanya.
Aris mengaku terpanggil ikut menolong evakuasi korban karena teringat keluarga.
"Saya ingat keluarga, bagaimana kalau mereka keluarga saya," katanya.
Sepengetahuan Aris kecelakaan di TKP tersebut bukan kali pertama terjadi. Hal itu ia dapat dari rekannya.
"Kalau tidak salah tahun lalu juga ada kecelakaan," katanya.
Sebelumnya, kecelakaan beruntun melibatkan 20 kendaraan terjadi di kilometer 91.200 tol Purbaleunyi, Desa Cibodas, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Selasa (3/9/2019).
Dalam kecelakaan tersebut, 8 orang meninggal, 3 luka berat, dan 25 luka ringan.
Sebelumnya, Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Pujiyono Dulrachman menjelaskan, kecelakaan beruntun tersebut bermula dari kecelakaan tunggal dump truck yang terbalik di kilometer 92.
Kemudian, saat ada empat kendaraan mengantre menunggu evakuasi dump truck yang terbalik, ada dump truck bermuatan tanah yang hilang kendali karena rem blong.
"Dump truck bermuatan tanah itu menabrak empat kendaraan yang tengah mengantre," kata Pujiyono.
Baca juga: RS MH Thamrin Tak Punya Freezer, 4 Jenazah Korban Kecelakaan Tol Cipularang Dipindahkan
Kemudian, di belakang dump truck bermuatan tanah ada 15 kendaraan yang mengalami kecelakaan beruntun.
Empat kendaraan bahkan terbakar. Saat ini, di tempat kejadian perkara (TKP), tengah dilakukan evakuasi kendaraan.
Akibat kecelakaan tersebut, delapan orang meninggal dunia, tiga luka berat, dan 25 luka ringan.
"Pasien luka berat tengah diobservasi. Jika pihak rumah sakit mampu menanangi dan alat memadai, akan dirawat di sini. Jika tidak, dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.