Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Anggota Brimob Diduga Aniaya Warga Bogor, 5 Orang Terluka hingga Minta Tak Terulang

Kompas.com - 20/08/2019, 12:29 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Puluhan anggota Brimob diduga melakukan penganiayaan terhadap warga Villa Citra Bantarjati, Kelurahan Tegal Gundil, Bogor Utara, Kota Bogor.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (17/8/2019) saat warga setempat menggelar acara perayaan HUT ke-74 RI.

Akibat kejadian tersebut, lima orang warga mengalami luka-luka di bagian wajah dan badan karena dipukul dan ditendang.

Berikut fakta puluhan anggota Brimob diduga aniaya warga Bogor:

1. Kronologi kejadian

Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Salah satu warga, Agus (41) menjelaskan, kejadian berawal saat sebuah mobil berisi empat pemuda menabrak mobil milik salah satu warga yang sedang terparkir di lokasi kejadian.

Warga, sambung Agus, langsung mengamankan keempat pemuda tersebut untuk dimintai pertanggungjawaban.

"Awalnya ada mobil, isinya empat orang pemuda itu. Mereka nabrak mobil yang lagi diparkir, juga hampir nabrak warga, kayak yang lagi mabuk. Akhirnya diamanin warga diminta pertanggungjawaban," sebut Agus.

Namun, para pemuda itu masih bersikukuh tidak ingin tanggung jawab. Kemudian, kata Agus, salah satu pemuda meminta bantuan seseorang yang diduga aparat.

"Di antara mereka (pemuda) itu ada yang bilang anaknya anggota, terus dia lapor ke orangtuanya kalau digebukin warga. Padahal enggak gitu (dipukulin) cuma dijambak lah. Enggak lama datang puluhan orang bawa motor pakai seragam hitam-hitam. Terus cek-cok mulut sama warga yang berujung penganiayaan," tuturnya.

Baca juga: Puluhan Anggota Brimob Diduga Aniaya Warga Bogor, Ini Penjelasannya

2. Lima orang jadi korban

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

Menurut keterangan Agus (41), puluhan anggota Brimob itu menendang dan memukuli beberapa warga di sana.

Selain itu, warga yang mencoba merekam kejadian tersebut juga mendapat intimidasi.

Agus mengaku kalau dirinya juga menjadi korban pemukulan mengatakan, ada lima warga mengalami luka-luka di bagian wajah dan badan karena dipukul dan ditendang.

"Kalau korban semua ada lima orang, ya termasuk saya ditendang pake sepatu terus dipukul. Ada juga yang bawa double stik gitu, ini kepala saya kena benjol. Korban yang paling parah itu kakak saya, dia di pelipisnya sampai dijahit," ucap Agus, saat ditemui di rumahnya, Senin (19/8/2019).

Baca juga: Jadi Korban Dugaan Pemukulan Oknum Polisi, Bocah 9 Tahun ini Alami Trauma

3. Masalah kerusakan mobil sudah diselesaikan

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Agus mengungkapkan, atas kejadian itu, warga yang tengah menggelar perlombaan 17 Agustus langsung berhamburan.

Ia berharap ada pertanggungjawaban pihak terkait atas kejadian yang menimpanya.

"Soal kerusakan mobil sudah diselesaikan, tapi yang penganiayaan ini belum ada. Saya berobat kemarin sendiri. Sudah ada sih keluarga dari salah satu pemuda itu datang ke rumah minta maaf tapi ya saya pengen ada tanggung jawab lah," harapnya.

Baca juga: Sopir dan Penumpang Avanza Mabuk Saat Tabrakan dengan Truk Brimob

4. Sudah dimediasi

Personel Brimob Polri bersiap melakukan pengamanan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (26/6/2019). Sebanyak 13.747 personel gabungan TNI-Polri disiagakan jelang putusan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (27/6).ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Personel Brimob Polri bersiap melakukan pengamanan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (26/6/2019). Sebanyak 13.747 personel gabungan TNI-Polri disiagakan jelang putusan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (27/6).

Komandan Resimen II Pasukan Pelopor Korps Brimob Kedung Halang Komisaris Besar Abu Bakar menyebut, peristiwa penganiayaan itu sudah dimediasi.

Kata Abu, baik warga maupun anggotanya sudah menyelesaikannya secara damai dan kekeluargaan.

Meski begitu, ia membantah bahwa anggotanya yang memulai penganiayaan tersebut.

"Saya awalnya maunya diperpanjang, saya maunya anggota saya yang dipukul itu buat laporan. Tapi dari pihak polsek bilang sudah mediasi mau damai, visum juga sudah saya pegang. Saya jamin deh, saya yakin enggak mungkin aparat itu tiba-tiba memulai duluan kalau enggak didahulukan," ungkapnya.

Baca juga: Truk Brimob Tabrakan dengan Avanza, 1 Tewas, 8 Polisi Luka-luka

5. Minta tak terulang

Ilustrasi bentrokKOMPAS.com/Tigor Munthe Ilustrasi bentrok

Kedung berharap agar peristiwa itu tidak terulang kembali dan mengajak semua pihak termasuk anggotanya menjaga kedamaian di Kota Bogor.

"Intinya dari kapolres sudah damai, sudah dimediasi. Ya kita mengajak untuk menjaga perdamaian di Kota Bogor ini. Saya selalu wanti-wanti anggota saya untuk tidak membuat resah masyarakat," ujar dia.

Baca juga: Anggota Brimob di Papua Tewas Digigit Ular, Ini Penjelasan Ahli

Sumber: KOMPAS.com (Ramdhan Triyadi Bempah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com